Virus Corona

Ahli Pernapasan China Mengatakan Pengobatan Virus Corona dengan Terapi Plasma Darah Menjanjikan

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang perawat menyiapkan obat untuk pasien terjangkit virus Corona

Dikarenakan, beberapa pasien yang diberikan kloroquin fosfat telah pulih lebih cepat.

Sehingga, perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah itu akan membantu menyembuhkan pasien dari Virus Corona.

"Sejumlah besar pasien di bawah pengamatan klinis dinyatakan negatif untuk virus dalam 15 hari. Gejala demam dan virus menghilang. Satu hari sebelumnya mereka menggunakan obat (kloroquin fosfat) dibandingkan denngan mereka yang tidak," kata Zhong dikutip dari South China Morning Post Rabu(19/2/2020).

Sebut Virus Corona Berasal dari Laboraturium di Wuhan, Senator AS: Bermuka Dua, Tak Jujur sejak Awal

Larang Warga Korea Selatan Gunakan Toilet karena Khawatir Virus Corona

Maskapai penerbangan nasional Belanda, KLM Royal Dutch Airlines, meminta maaf secara publik karena dianggap bersikap rasis.

Diketahui maskapai penerbangan tersebut melarang penumpang asal Korea Selatan untuk menggunakan toilet di pesawat selama penerbangan.

Pasalnya, ada keresahan Virus Corona dapat menyebar melalui penggunaan toilet umum di pesawat tersebut.

Dikutip TribunWow.com, insiden tersebut berawal dalam sebuah penerbangan maskapai KLM dari Incheon, Korea Selatan menuju Amsterdam, Belanda pada Senin (10/2/2020) waktu Amsterdam.

Seorang kru penerbangan menempelkan tulisan "Toilet Khusus Kru" dalam bahasa Korea di pintu toilet.

Karena tulisan tersebut hanya menggunakan bahasa Korea, sejumlah penumpang merasa larangan itu hanya ditujukan untuk penumpang asal Korea sehingga menimbulkan anggapan rasisme.

Setelah muncul sorotan yang menganggap tulisan tersebut mengandung rasisme, pihak maskapai KLM meminta maaf.

Permintaan maaf disampaikan secara terbuka melalui konferensi pers di sebuah hotel di Seoul, Korea Selatan.

Dalam konferensi pers tersebut, sejumlah pejabat tinggi maskapai KLM membungkukkan badan kepada hadirin sebagai bentuk permintaan maaf mereka.

"Ini adalah kesalahan dan kami meminta maaf atas tindakan tersebut," kata Guillaume Glass selaku General Manager KLM untuk Korea, dimuat pada The Korea Times, Jumat (14/2/2020).

"Kami bertanggung jawab atas tudingan yang menyebutkan kami telah mendiskriminasi sebagian penumpang kami," lanjut Glass.

Halaman
123