"Kata LSM bagus, kata enggak bagus media, kata media bagus kata media enggak bagus kata partai, itulah konsekuensi demokrasi," ucap dia.
• Singgung Nama Mahfud MD, Menag Fachrul Razi Enggan Banyak Bicara soal Isu Pemulangan WNI Eks ISIS
Sehingga, menteri yang juga Pakar Tata Hukum Negara ini menilai Indonesia tidak 'move on' dan hanya mempeributkan masalah yang itu-itu saja.
"Kita tuh enggak pernah beranjak kita tuh selalu bertengkar di soal-soal begitu itu yang masalah kita," lanjutnya.
Lihat videonya sejak menit awal:
Rizal Ramli Sindir PDIP, Gerindra, Demokrat
Rizal Ramli mengatakan sudah saatnya partai politik di Indonesia dibiayai oleh pemerintah untuk mengakhiri praktik politik uang.
"Oleh karena itu, menurut saya sudah waktunya, partai-partai politik kita dibiayain saja oleh negara, seperti di Eropa, Australia, New Zealand," katanya.
Ia mengatakan untuk pembiayaan Parpol bisa menghabiskan pemerintah Rp 6 triliun per tahun.
Menurutnya hal tersebut lebih baik ketimbang Parpol memainkan politik uang dan mengakibatkan kerugian yang lebih besar.
"Perlu Rp 6 triliun satu tahun."
"Mereka nyolong ramai-ramai partai-partai ini, estimate saya Rp 50 triliun sampai Rp 70 triliun satu tahun," tambah Rizal Ramli.
"Kita hentikan, kita ubah criminal democracy (demokrasi kriminal) ini, jadi democracy yang amanah, yang good governance, sehingga orang-orang baik, orang-orang bagus bisa masuk ke dalam sistem."
Rizal Ramli menegaskan selama Indonesia masih marak praktik politik uang, Indonesia tidak akan bisa maju.
• Disebut Sudjiwo Tedjo Keteteran Jadi Menteri dan Lebih Baik Mundur, Erick Thohir Tertawa
"Selama kita money politics mendominasi politik Indonesia, enggak usah mimpi yang aneh-aneh, survive (bertahan) saja sudah lumayan," katanya.
Ia juga menyindir beberapa partai politik yang petingginya hanya diisi oleh orang yang itu-itu saja, seperti PDI, Gerindra, dan Demokrat.