Terkini Nasional

Berhadapan di ILC, Mahfud MD Kritik Balik Rizal Ramli: Tak Pernah Memuji Kecuali Jadi Ketua Bulog

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahfud MD (kiri) dan Rizal Ramli (kanan) saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club pada Selasa (11/2/2020).

Mahfud MD mengatakan, pada zaman Soeharto semua harus menuruti kemauan presiden.

Jika tidak maka orang yang tidak setuju bisa dihukum.

"Wong dulu Pak Harto berdehem saja seluruh rakyat Indonesia ini ikut berdehem."

"Sekarang ndak bisa begitu, berdehem di depan orang ditempeleng kalau forumnya endak tepat," lanjutnya.

Sehingga, yang menurutnya menjadi masalah adalah apakah semua pihak mau bekerja sama membangun demokrasi Indonesia.

"Kalau semua ikut berdehem semua, nah sekarang pilihan kita mau membangun demokrasi apa tidak, ini persoalannya," jelasnya.

Lihat videonya mulai menit ke-6:40:

Kritikan Rizal Ramli di ILC

Ekonom Senior Rizal Ramli menjelaskan apa yang menyebabkan perekonomian di Indonesia tidak bisa berkembang dan terus maju.

Ia mengatakan pusat permasalahannya ada di sistem money politics (politik uang) yang mengakibatkan orang-orang bagus tidak bisa masuk ke tubuh pemerintahan.

Rizal Ramli juga menyindir partai-partai politik yang dikelola bagai perusahaan keluarga.

• Ditanya soal Puji Kinerja Jokowi, Rocky Gerung: Itu Enggak Mungkin Terjadi

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (11/2/2020), Rizal Ramli menyebut, tidak semua orang yang bergabung dengan Parpol, memiliki kesempatan untuk menjadi Ketua Umum (Ketum).

"Yang menghancurkan ini (kesempatan Indonesia menjadi negara baik) semua adalah money politics," kata Rizal Ramli.

"Akibat money politics, pemilihan," tambahnya.

Ia kemudian pernah bercerita bagaimana sistem politik di Indonesia berbeda jauh dengan di negara-negara lain.

Halaman
1234