TRIBUNWOW.COM - Mantan Anggota ISIS, Syahrul Munif mengungkap kehidupannya saat berada di Suriah beberapa waktu lalu.
Syahrul Munif mengatakan dirinya mulanya tak tahu akan bergabung dengan ISIS.
Bersama dengan sebuah rombongan, Syahrul Munif mengaku diajak ke Suriah untuk visi kemanusiaan.
• Mantan Anggota ISIS Cerita Pengalaman Gelap di Suriah, Melihat Pembunuhan Buatnya Sadar
"Karena saya pikir saya dulu di Suriah misi saya misi kemanusiaan ya terus ternyata rombongan saya gabung sama ISIS jadi mau enggak mau kita ngikutin pola di sana sama ISIS di situ," kata Syahrul seperrti dikutip dari channel YouTube Talk Show tv One pada Selasa (11/2/2020).
Namun, ia mulai merasa sadar ketika melihat banyaknya hal bengis yang dilakukan ISIS.
"Kemudian, lama kelamaan ada beberapa apa namanya hati nurani kurang cocok."
"Seperti pembunuhan, penggal kepala kan kita bisa lihat dari video, kita lihat dari video," ungkapnya.
Hal-hal kejam yang dilakukan ISIS membuat Syahrul sadar bahwa itu sesuai dengan ajaran Islam.
"Di kota Rokoh kan teman saya pernah saya satu rombongan ngelihat, ngerekam sendiri kalau kepala itu ditaruh di pagar-pagar nah itu seperti itu."
"Itu memang kejadian dan saya pikir apakah ini Islam yang Rahmatan Lil Alamin apa fungsinya gitu ya ketika kekerasan itu dimunculkan sedemikian rupa," katanya.
• Paspor Dibakar Apa Bisa Hilangkan Status Kewarganegaraan Eks ISIS? Simak Penjelasan Refly Harun Ini
Ia semakin tidak yakin ketika ISIS mulai mendeklarasikan diri sebagai negara khilafah di tengah masih kacaunya jaringan tersebut.
Padahal menurutnya, khilafah adalah negara di mana sudah besar dan damai.
"Kemudian tidak lama ada deklarasi khilafah saat saya di sana, deklarasi khilafah itu menurut saya apakah ini tidak terlalu prematur untuk sebuah negara yang masih belum stabil, perekonomian, senjata, tiap hari ada meriam, ada konflik, ada perang tahu-tahu ini deklarasi khilafah."
"Kalau kita bicara khilafah itu sesuatu kekuasaan yang besar yang melingkupi dari sebuah negara-negara itu yang pemahaman kita sebagai khilafah," jelas Syahrul.
Ia menegaskan lagi awalnya diajak dalam misi kemanusiaan.
Namun, Syahrul baru tau dimasukkan ke dalam ISIS setelah sampai di Suriah.