"Kalau mereka sudah terdoktrinasi, indoktrinasi bahwa untuk bisa masuk surga, kita bicara surga, bahwa kamu harus membunuh, kamu harus begini," ujar Hikmahanto.
"Maka di kepala mereka sampai mereka di Indonesia pun akan ada seperti itu, mungkin awal-awal mereka tidak muncul, tapi karena sudah by reflect (reflek), mereka akan muncul," lanjutnya.
Ia kemudian mengibaratkan doktrin ISIS mirip seperti rasa nasionalisme yang diajarkan kepada warga Indonesia sedari kecil.
Seiring bertambahnya usia, rasa nasionalis juga akan semakin besar.
Selama pemerintah Indonesia belum memiliki doktrin yang mampu melawan janji surga yang ditawarkan oleh ISIS, walaupun para bekas anggota teroris tersebut tercukupi secara ekonomi, hal tersebut tidak menjamin mereka akan kembali ke jalan yang benar.
"Masalahnya yang harus dilawan adalah doktrinasi yang kita sebut sebagai surga, ada enggak program yang bisa melawan bahwa itu surga, bukan cuma sekadar uang," tandasnya.
• Sutiyoso Sebut Biarkan Eks ISIS Pulang, Ceritakan Kekesalannya saat Bom Thamrin: Sebenarnya Dongkol
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-0.40:
Mantan Teroris Curiga Penyesalan WNI Eks ISIS
Di Indonesia, seseorang yang pernah tergabung dalam praktik terorisme justru menyuarakan penolakannya terhadap kembalinya WNI eks ISIS.
Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Talk Show tvOne, Jumat (7/2/2020), mantan napi terorisme Sofyan Tsauri khawatir soal masuknya WNI eks ISIS ke Indonesia.
• Bantah Rencanakan Pemulangan WNI Eks ISIS, BNPT: Mengaku sebagai WNI, Kita juga Enggak Tahu Ini
Ia menduga apa yang dilakukan oleh WNI eks ISIS merupakan langkah yang memanfaatkan simpati dan empati dari masyarakat serta pemerintah agar bisa kembali ke Indonesia.
"Yang kita khawatirkan sebetulnya bentuk pragmatisme atau oportuniti," kata Sofyan.
Sofyan kemudian menjelaskan beberapa istilah ajaran di dalam Islam yang membolehkan seseorang bersandiwara atau berbohong apabila sedang dalam kondisi darurat atau genting.
"Artinya mereka berpura-pura mengadakan Tauriah atau Kitman atau disebut juga dengan Takiyyah," paparnya.
Penyesalan dan kesedihan WNI eks ISIS diduga Sofyan merupakan salah satu bentuk kebohongan.