Pemulangan WNI Eks ISIS

Perasaan Korban Teroris soal Wacana Pemulangan WNI Eks ISIS: Mengapa Negara Memikirkan Pengkhianat

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pendamping korban Bom Samarinda Birgaldo Sinaga dalam acara Kompas Petang, Sabtu (8/2/2020)

Berdasarkan pengalamannya sebagai napi teroris, Sofyan telah menemui banyak orang yang tetap menjadi ekstremis bahkan setelah mendapat rehabilitasi.

Ia kemudian menyebutkan beberapa kasus pemboman yang pelakunya adalah orang-orang yang dideportasi dari Turki kembali ke Indonesia, kemudian mendapat rehabilitasi di Indonesia.

Di antara kasus-kasus yang disebutkan oleh Sofyan, salah satunya adalah kasus pasangan bom bunuh diri dari Indonesia yang melancarkan aksinya di Filipina.

Aksi tersebut dilakukan oleh suami istri WNI bernama Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh.

Pasangan suami istri tersebut melakukan aksi bom bunuh diri di sebuah katedral di Jolo, Filipina yang menewaskan lebih dari 20 orang.

• Wacana Pemulangan Anak-anak dan Perempuan WNI Eks ISIS, Pengamat: Tapi Pola Pikir Mereka Sudah Kejam

 

Bom bunuh diri di sebuah katedral yang berada di Jolo, Filipina, tahun 2019, tangkapan layar kanal YouTube DW News, 27 Januari 2019 (YouTube DW News)

Sofyan mengakui mengenal kedua orang tersebut, bahkan pernah menjalani rehabilitasi bersama.

Berkaca dari peristiwa mengerikan tersebut, Sofyan sangat khawatir akan wacana masuknya WNI eks ISIS ke Indonesia.

"Dari kejadian-kejadian ini mengkhawatirkan kita semua," tandasnya.

Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-1.35:

(TribunWow.com/Anung Malik)