Ganjar Pranowo menjelaskan hal tersebut dapat mengkhawatirkan dan bisa saja terdapat unsur pidana.
Dikarenakan, kerajaan tersebut meminta iuran berupa uang kepada pengikutnya.
"Yang di Purworejo itu enggak, deklarasi, terus kemudian semua yang enggak ikut disumpahin kan,"
"Terus ada kata cerita iuran,itu mengkhawatirkan ada unsur pidananya," ungkap Ganjar.
Atta Halilintar yang penasaran menanyakan atas tanggapan Ganjar Pranowo mengenai alasan kerajaan baru itu muncul.
"Waktu bapak lihat kasus ini pikiran bapak sempat penasaran kah atau sempat mempelajari apasih yang ada dipikiran mereka bikin kerajaan-kerajaan palsu ini?,"tanya Atta.
Menjawab dengan santai, Ganjar mengatakan mereka mungkin hanya butuh eksistensi saja.
"Gini secara sosial mungkin mereka butuh eksistensi, mungkin juga mereka ingin diakui, terus mereka berpikir bahwa status sosial mereka itu penting, dan mereka harus ada orang-orang yang mengikutinya, maka dia berfantasi," kata Ganjar Pranowo.
"Terus orang-orang bilang ini kerajaan beneran atau halukan," lanjutnya.
Ganjar Pranowo juga menjelaskan mungkin saja yang dilakukan mereka hanya pelarian saja.
Saat ditanya Atta apakah mereka memiliki gangguan jiwa, Ganjar Pranowo mengatakan dari pemeriksaan-pemeriksaan mereka yang menjadi raja dan ratu Keraton Agung Sejagat tidak mengalami gangguan jiwa.
(TribunWow.com/ Rena Laila Wuri)