TRIBUNWOW.COM - Warga Kampung Sanggar Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah tidak pernah menduga bahwa orang yang dikeroyok massa adalah seorang anggota polisi.
Mereka mengira korban pengeroyokan adalah pelaku pembegalan.
Anggota Polres Lampung Timur Brigpol Ahmad Jamhari meregang nyawa seusai dikeroyok massa di Kampung Restu Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Senin (3/2/2020) dini hari lalu.
Namun, warga tak tahu jika Ahmad Jamhari adalah anggota polisi.
• Nasib Dua Polisi yang Terlibat Perselingkuhan, sang Wanita Tak Henti Menangis saat Sidang
Pasalnya, saat itu korban tidak mengenakan seragam dinas.
Seorang saksi mata mengatakan, pada saat itu ada puluhan warga yang berada di tempat kejadian.
Mereka berkumpul di tengah jalan sambil berteriak-teriak.
"Terdengar teriakan-teriakan dari jalan. Anggota keluarga saya juga bangun dengar itu. Tapi kami nggak berani bangun. Takut ada apa-apa di luar," kata seorang warga yang enggan disebut namanya.
Warga berkumpul di lokasi sekitar setengah jam.
Setelah itu, terdengar suara sirene mobil polisi.
Warga lainnya menyebutkan, pada malam kejadian ada hiburan organ tunggal di rumah warga yang menggelar acara pernikahan.
Lokasi organ tunggal hanya berjarak sekitar 300 meter dari tempat pengeroyokan.
Mayoritas warga yang menyaksikan acara organ tunggal yang kemudian mengeroyok Brigpol Ahmad Jamhari hingga meninggal dunia.
Sita Batu
Satuan Reserse Kriminal Polres Lampung Tengah mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi pengeroyokan terhadap Brigpol Ahmad Jamhari di Kampung Restu Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Senin (3/2/2020) lalu.