Virus Corona

WNI di China akan Dievakuasi Hari Ini, Ini yang Dilakukan jika Ada Warga yang Tak Mau Dipindahkan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ANTISIPASI VIRUS CORONA - Penumpang penerbangan internasional tiba di terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, Kamis (10/1/2020). Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya wilayah kerja bandara Juanda meningkatkan kewaspadaan dengan memasang alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) untuk mengantisipasi masuknya virus corona yang berasal dari negara China ke wilayah Indonesia.

Sesampainya di Indonesia, 243 WNI itu akan langsung dikarantina.

Dan untuk tahap itu, Terawan mengklaim akan bertangungjawab penuh.

"Kita akan mulai begitu di Indonesia adalah ketibaan saya lah yang harus bertanggungjawab," kata Terawan.

"Menyiapkan proses karantinanya."

Ia pun tak mau sembarangan dalam mengarantina 243 WNI tersebut.

Terawan menyebut tak akan membuat WNI yang dikarantina stres karena jenuh.

"Proses karantina ini juga enggak boleh sembarangan, harus aman, nyaman, tidak menimbulkan kekhawatiran penduduk atau yang lain," ujar Terawan.

"Tapi juga tidak menimbulkan stres bagi yang dikarantina."

Lebih lanjut, Terawan menegaskan akan mengarantina 243 WNI itu selama 14 hari.

Karena waktu karantina yang cukup lama, Terawan mengaku telah menyiapkan susunan kegiatan bagi para WNI yang dievakuasi.

"Kita akan usahakan supaya tidak menimbulkan stres karena itu kan dua minggu," tegasnya.

"Karena itu panduan kegiatannya juga akan saya berikan nanti."

Simak video berikut ini dari menit awal:

Sewa Pesawat Batik Air

Pemerintah Indonesia menyewa pesawat Batik Air Lion Grup untuk mengevakuasi 243 WNI yang masih terjebak di seluruh Provinsi Hubei, China.

Halaman
123