Lelaki berinisial O (35), merupakan kakak ipar korban atau suami dari kakak korban yang tinggal serumah selama ini.
Meski saat kejadian tak ada saksi mata, warga di lingkungan korban berusaha menghakimi lelaki itu sampai saat ini diamankan oleh keluarganya dari amukan massa.
Kepala Satuan Reskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Dadang Sudiantoro menyebutkan, pihaknya langsung melakukan penyelidikan seusai orang tua korban melapor ke Kepolisian.
Berdasarkan laporan peristiwa itu terjadi pada Senin (13/1/2020) di rumah orang tua korban.
Kronologi
Awalnya, ibu korban menemukan anak mereka berdarah pada bagian kemaluannya.
Setelah itu, korban langsung dibawa ke bidan desa dan akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tasikmalaya.
Hasil visum dan pemeriksaan medis diduga alat kelamin bayi tersebut masuk benda tumpul.
"Kita telah menerima laporan. Saat ini masih lidik," jelas Dadang kepada wartawan, Rabu pagi.
• 20 Wanita Dicabuli Manajer Artis, Janji Dijadikan Figuran Sinetron, Korban Ada yang Berusia 13 Tahun
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto mengatakan, lelaki yang diduga pelaku tinggal serumah dengan orangtua korban hampir selama tiga tahun.
Ketika orangtua korban sedang beres-beres rumah ingin pindah, korban tidur di kamarnya.
Saat ditinggal itu, korban hanya berdua di kamar itu bersama kakak iparnya yang berumur 35 tahun sekaligus suami kakak kandungnya.
"Tak berselang lama balita itu menangis dengan kondisi terluka organ vitalnya," tambahnya.
(Kompas.com/Irwan Nugraha)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Pria Cabuli Balita 16 Bulan di Tasikmalaya Terungkap: Gara-gara Korban Suka Nangis"