Virus Corona

Apakah Orang yang Terjangkit Virus Corona Bisa Disembuhkan? Ini Jawaban Dokter Spesialis Paru

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim medis China menyebutkan pasien virus corona tidak selalu menunjukkan gejala telah terjangkit virus.

TRIBUNWOW.COM - Virus corona menewaskan sedikitnya 26 orang di China, dan menyebar ke paling tidak delapan negara termasuk Singapura, Thailand, Amerika Serikat sampai Arab Saudi.

Di Jakarta, satu orang kini sedang diobservasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Sarosokarena karena diduga terjangkit virus tersebut.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan menjaga daya tahan tubuh guna meminimalisir potensi terinfeksi virus corona.

Pasien di RSPI yang Diduga Terjangkit Virus Corona Dipastikan Negatif oleh Kementerian Kesehatan

Kemenkes, kata Terawan, kini menetapkan siaga satu terhadap virus corona untuk mencegah penyebaran virus yang berasal dari China tersebut masuk ke Indonesia.

Terawan menjelaskan pemerintah mengaktifkan 135 alat pemindai suhu tubuh atau thermo scanner di 135 pintu masuk Indonesia baik melalui darat, laut maupun udara.

Kemenkes, kata Terawan, juga telah mengaktifkan 100 rumah sakit rujukan Flu Burung bagi masyarakat yang terduga atau terinfeksi virus corona jenis baru, yang juga dikenal dengan nama 2019-nCoV, bisa menular dari manusia ke manusia.

Apakah virus corona dan bagaimana penyebarannya?

Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Diah Handayani menjelaskan bahwa 2019-nCoV adalah virus yang menyerang sistem pernapasan manusia.

Bedanya dengan virus lain, ujar Diah, virus corona ini memiliki virulensi atau kemampuan yang tinggi untuk menyebabkan penyakit yang fatal.

Menurut Diah, virus ini berbahaya jika telah masuk dan merusak fungsi paru-paru, atau dikenal dengan sebutan Pneumonia, yaitu infeksi atau peradangan akut di jaringan paru yang disebabkan oleh virus dan berbagai mikroorganisme lain, seperti bakteri, parasit, jamur, dan lainnya.

"Pertukaran oksigen tidak bisa terjadi sehingga orang mengalami kegagalan pernapasan."

"Itulah mengapa virus ini berat karena bukan lagi hanya menyebabkan flu atau influensa tapi dia menyebabkan Pneumonia," kata Diah saat dihubungi BBC Indonesia.

Diah melanjutkan proses penyebaran virus ini melalui udara yang terinhalasi atau terhirup lewat hidung dan mulut sehingga masuk dalam saluran pernapasan.

Virus ini masuk melalui saluran napas atas, lalu ke tenggorokan hingga paru-paru.

"Sebenarnya belum 100 persen. Tapi dilihat dari sekian ratus kasus yang dipelajari, dan sifat dasar virus, maka inkubasi virus ini dua sampai 14 hari. Itu mengapa kita mewaspadai periode dua minggu itu," kata Diah.

Halaman
1234