Terkini Nasional

Anggota DPR Fraksi PKS Kritik Keras Oknum Polisi yang Siksa Luthfi: Meskipun yang Didemo Itu Kami

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPR Fraksi PKS Komisi III, Nasir Djamil turut mengomentari kasus Lutfi Alfiandi.

Tak berhenti di sana, petugas juga sempat memasukan plastik ke dalam kepalanya.

"Terus mereka langsung ambil plastik kan di meja seperti ini, lalu mengikat ke kepala saya di sini. Itu enggak lama sih ya, langsung ke muka lagi," katanya.

Setelah itu, ia dibawa ke suatu ruangan oleh petugas.

Petugas sempat menutupkan matanya dengan kain.

"Habis itu mereka bawa saya ke dalam ruangan, jadi sudah dibaw ke dalam ruangan, di dalam ruangan itu ada ruangan lagi."

"Saya dibawa ke dalam ruangan itu, ditutup mata saya diikat pakai kain," jelas Lutfi.

• Lutfi Alfiandi Ngaku Disiksa Polisi saat Interogasi, Ananda Badudu: Dulu Saya pun Dipukul, Ditendang

Di dalam ruangan itu, Lutfi mengaku telinganya dijepit dengan sesuatu.

"Lalu kuping saya sini kanan kiri dijepit, saya enggak tahu itu dijepitnya pakai apaan karena mata saya tertutup," kata Lutfi.

Ia lantas kembali diminta berjongkok.

Petugas lalu baru meminta Lutfi untuk menjawab pertanyaan apakah ia ikut melempar batu.

Saat ia menegaskan tidak melempar batu justru disetrum oleh aparat.

"Lalu saya disuruh jongkok, nah pada saat itu saya ditanya lagi lempar berapa kali."

"'Saya enggak nglempar pak', lalu setruman itu mulai berjalan."

"Mereka sekitar setengah jam nyetrum saya," jelas Lutfi.

• Lutfi si Pembawa Bendera Sebut Disetrum oleh Petugas Selama Setengah Jam agar Ngaku Lempar Batu

Lutfi mengaku terus dipaksa menjawab pertanyaan itu sambil disetrum badannya.

"'Nglempar berapa kali? nglempar berapa kali?'."

Pertanyaan itu terus yang mereka tanyakan kepada saya, akhirnya ngaku karena dalam paksaan dalam tekanan pada saat itu. (TribunWow.com/Mariah Gipty)