TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik Rocky Gerung menanggapi soal tuntutan agar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mundur.
Rocky Gerung menilai, tuntutan agar Anies mundur itu ada kaitannya dengan dendam politik atas kemenangan Anies Baswedan melawan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.
Hal itu diungkapkan Rocky Gerung saat menjadi narasumber di kanal YouTube Realita TV pada Rabu (15/1/2020).
• Ada Spanduk Turunkan Jokowi saat Demo Anies Mundur, Mardani Ali Sera: Bertepuk Tak Sebelah Tangan
Rocky Gerung mengatakan, rasanya tidak mungkin Anies Baswedan berhasil diturunkan karena dendam politik.
Menurut Rocky Gerung hal itu konyol lantaran Pemilihan Presiden (Pilpres) maupun Pilkada sudah selesai.
"Kalau soal itu saya anggap itu konyolnya tuh, Pilpres sudah selesai segala macam sudah selesai," ujar Rocky Gerung.
Jika memang ada dendam cebong dan kampret, Rocky Gerung menilai harusnya orang mengkritik Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Mengapa saingan Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019 itu kini justru bergabung ke kabinet.
"Dendam terhadap Anies kan sebenarnya dendam terhadap Anies kan marahnya Prabowo dong, kenapa Prabowo gabung ke dalam kabinet kan mesti logikanya."
"Jadi kenapa dendam itu dilimpahkan pada Anies," katanya.
• Ditanya Kemungkinan Warga Tak Tahan dengan Anies, Rocky Gerung Singgung Normalisasi dan Naturalisasi
Selain itu, mengapa harus ada dendam pada Anies.
Pasalnya, saingan Anies yakni Ahok juga sudah dipenjara akibat kasus penodaan agama
"Iya kalaupun Anies diturunkan karena dendam itu, tetap orang akan ingat Ahok sebagai orang yang sudah dipenjara."
"Jadi apa yang mau dicari untuk mengolah dendam itu," ungkap Rocky Gerung.
Sehingga, ia menilai jika masih ada dendam politik maka hal itu dianggapnya konyol.