Terkini Daerah

Sempat Viral Keraton Agung Sejagat, Ganjar Tanggapi Keraton Djipang di Blora: Tak Ada Geger Genjik

Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut selain Keraton Agung Sejagat di Purworejo yang sempat heboh, sebelumnya juga ada Keraton Djipang di Blora

Dikutip dari TribunJateng.com, Selasa (14/1/2020), Pemkab Purworejo akan menutup lokasi berdirinya Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.

Asisten 3 Setda Bidang Administrasi dan Kesra Setda Purworejo, Pram Prasetyo Achmad mengatakan pemda akan meminta kegiatan di keraton dihentikan.

"Pemerintah daerah dan bupati akan meminta agar kegiatan di Pogung Jurutengah terkait kegiatan yang kemarin dijelaskan, yaitu Keraton Agung Sejagat, untuk dihentikan sampai dengan nanti seluruh hal yang terkait dengan kegiatan itu dipenuhi," kata Pram Prasetyo Achmad.

Menurut Pram, ada sejumlah ketentuan yang harus dipenuhi apabila hendak melakukan kegiatan tertentu.

"Jadi seandainya kegiatan itu terkait dengan budaya, maka aspek itu juga harus dipenuhi. Kalau itu kegiatan terkait dengan kelembagaan, keormasan, maka ketentuannya harus terpenuhi," tegas Pram.

Keraton Agung Sejagat mengklaim akan menguasai dunia, ditayangkan KompasTV, Selasa (14/1/2020). (Capture Youtube KompasTV)

Ia menegaskan pemda akan menghentikan segala kegiatan yang terkait dengan Keraton Agung Sejagat.

"Namun yang jelas, karena ini sudah menimbulkan dampak, baik keresahan dan kerawanan, maka sekali lagi bupati akan memerintahkan kegiatan terkait Keraton Agung Sejagat itu dihentikan," katanya.

• Kata Budayawan Ridwan Saidi soal Viral Keraton Agung Sejagat, Sebut Ada Penyimpangan Sejarah

Pengikut Kerajaan Keraton Agung Sejagat

Sebagai kerajaan yang tak jelas asal usulnya, Kerajaan Keraton Agung Sejagat nampak memiliki pengikut yang cukup banyak.

Pada video-video yang beredar ada beberapa orang yang mengerumuni bangunan Kerajaan Keraton Agung Sejagat menggunakan seragam yang sama.

Seragam tersebut didominasi warna hitam dan emas.

Pengikut Kerajaan Keraton Agung Sejagat (YouTube KOMPASTV)

Dikutip dari TribunJateng.com, Selasa (14/1/2020), Puji yang mengaku sebagai penggawa kerajaan menyebutkan sudah bergabung sejak 2015.

Ia menerangkan awalnya bergabung karena ajakan dari Sinuhun Totok Santosa Hadiningrat selaku pemimpin kerajaan.

Menurut Puji, Sinuhun Totok Santosa Hadiningrat adalah keturunan tran Eyang Hanyokrokusumo.

Puji bertugas sebagai penyambut tamu di pintu gerbang keraton yang mencatat daftar hadir pengunjung.

"Nenek moyang saya menceritakan jika, akan ada istilahnya 'pasar ilang kumandange' dan percaya akan kedatangan Kaisar Sinuhun yang merupakan titisan keturunan eyang Majapahit," kata Puji, Selasa (14/1/2020).

Pengikut Kerajaan Keraton Agung Sejagat Mengerumuni Bangunan Keraton (YouTube KOMPASTV)

Ia menerangkan anggota kerajaan berasal dari berbagai daerah, seperti Purbalingga, Wonosobo, maupun asli Purworejo.

Anggota kerajaan juga percaya daerah Pogung yang dijadikan pusat kerajaan pernah dilewati kereta kencana keraton pada zaman dahulu.

Mengenai kegiatan awal yang berbentuk DEC, Puji menjelaskan komunitas tersebut merupakan bagian dari kerajaan.

"DEC itu bagian dari keraton tujuannya adalah untuk mensejahterakan keluarga, utamanya adalah sandang pangan papan," kata Puji.

• Polda Jateng Selidiki Keraton Agung Sejagat, Periksa Aspek Legalitas sampai Kesejarahan

(TribunWow.com/Anung Malik/Brigitta Winasis)