TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik, Rocky Gerung mengatakan bahwa Jakarta mengalami banyak perubahan dipimpin Gubernur DKI Jakarta yang sekarang, Anies Baswedan.
Hal itu diungkapkan Rocky Gerung saat membahas Anies Baswedan yang tengah dikritik banyak pihak.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Realita TV pada Rabu (15/1/2020), bahkan Rocky Gerung menilai Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak memiliki gebrakan saat menjadi Gubernur DKI Jakarta 2014-2016.
• Ditanya Kemungkinan Warga Tak Tahan dengan Anies, Rocky Gerung Singgung Normalisasi dan Naturalisasi
"Tapi masalah kinerja Anies sendiri, jujur Kak Rocky melihat?," tanya presenter Rahma Sarita.
Rocky Gerung menganggap, Anies sudah melakukan banyak perbaikan bagi Jakarta.
"Apa yang harus dilakukan Anies? Dia sudah lakukan hal yang perbaikan trotoar, jalan segala macam, banyak perubahan di kemang itu sudah bagus."
"Di Meruya ini ada yang bikin hidroponik saya lihat, sebenarnya tumbuh saja," jelas Rocky Gerung.
Menurutnya, hanya satu masalah yang membuat Anies banyak dihujat.
"Ini kan cuma karena banjir saja jadi," kata dia.
Kemudian, presenter bertanya bagaimana perbandingan dengan masa kepempinan Ahok.
"Jadi tidak ada masalah? Maksudnya Di zaman, banyak yang membanding-bandingkan zaman Ahok begitu."
"Di zaman Ahok itu banyak gebrakan atau apa," tanya presenter lagi.
• Bukan Anies Baswedan, M Qodari Ungkap Sosok Pencetus Ide Program Naturalisasi untuk Tangani Banjir
Rocky Gerung menilai, Ahok tidak memberikan suatu perubahan kepada Jakarta.
Anies dinilai bisa memberikan banyak hal dari modal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Rp 90 triliun.
"Gebrakan apa? Ahok juga enggak ada," kata Rocky Gerung.
"Ya 90 triliun Anies bisa bikin segala macam kok, tapi kan dia saya kira cicil ini," lanjutnya.
Pengamat Politik lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan, Anies bisa membuat perubahan meski tidak bisa langsung dirasakan, seperti perbaikan jalan trotoar.
"Karena dia kan mau perlihatkan dulu bahwa kenikmatan jalan kaki itu yang diolok-olok dulu trotoarnya jadi lebar jadi bagus yang ngomel-ngomel yang ngebut cepet-cepet kan."
"Jakarta itu kan cuma itu kan fungsinya infrastruktur buat orang yang mondar mandir pindah satu tempat ke tempat lain," jelas Rocky Gerung.
Selain infrastruktur, Anies juga diklaim bisa menangani masalah pendidikan hingga kesehatan.
"Yang lain kan enggak ada yang musti dikerjain kan semuanya beres-beres saja."
"Sekolah, kesehatan, macem-macem enggak ada masalah kan," pungkasnya.
• Bandingkan Era Jokowi, M Qodari Kritik Pemerintahan Anies Baswedan: Kotanya Cantik, Banjirnya Dalam
Lihat videonya mulai menit ke-1:25:
Haji Lulung Apresiasi Jokowi dan Ahok
Politikus PAN, Abraham Lunggana alias Haji Lulung menanggapi gugatan kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Anies Baswedan digugat oleh Tim Advokasi Korban Banjir Jakarta lantaran dianggap tidak bisa menangani bencana itu dengan baik.
Mulanya, Haji Lulung memuji sikap Anies Baswedan dalam menanggapi kritikan.
• Tak Terima Anies Baswedan Digugat karena Banjir, Tim TGUPP Jakarta: Negeri Kita Ini Bermasalah
"Tapi sikap Anies luar biasa, saya dihujat tidak tumbang, saya dipuji tidak terbang," puji Haji Lulung dikutip dari kanal YouTube Kompas TV pada Jumat (17/1/2020).
Kemudian, ia mengkritik Tim Advokasi Korban Banjir Jakarta, Azas Tigor.
Ia mengkritik Azas Tigor mengapa tidak menuntut gubernur yang memimpin pada 2013 dan 2015.
Padahal banjir pada tahun tersebut terjadi hingga masuk istana.
"Persoalan hari ini kembali ini, Pak Tigor melakukan class action di tahun 2013, di tahun 2015 itu banjir sampai ke dalam istana, Pak Tigor berada di mana itu?," tanyanya.
Meski demikian, Haji Lulung tetap memberikan apresiasinya pada Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang sempat memimpin.
"Yang kedua, saya apresiasi di 2013, Pak Jokowi telah melakukan apa berbagai macam pencegahan banjir, ada banjir tapi yang meninggal itu cuma 40 orang."
"Nah, di tahun 2015 itu sudah Ahok, Basuki Tjahaja Purnama. Itu sudah sangat apresiasi kita, cuma lima korban walaupun air itu sampai ke istana," ungkap Haji Lulung.
Namun, ia lebih mengapresiasi kinerja Anies Baswedan.
Ia menyebut korban tewas dalam bencana banjir tahun ini empat orang.
• Bandingkan Era Jokowi, M Qodari Kritik Pemerintahan Anies Baswedan: Kotanya Cantik, Banjirnya Dalam
Selain itu, banjir parah itu disebut karena siklus alam seratus tahun sekali.
Kemudian, Azas Tigor membantah data yang didapat Haji Lulung.
"Tetapi faktanya hari ini, ini semua terjadi artinya siklus seratus tahun ini."
"Yang meninggal dunia itu cuma 4 orang, cuma orang hari ini yang meninggal dunia," kata Haji Lulung.
"Itu nyawa loh ya," sela presenter Rosi.
"Datanya salah," ujar Azas Tigor.
Haji Lulung kekeh bahwa data yang didapatnya itu benar.
Kemudian, ia mengatakan bahwa biarlah masyarakat yang menilai soal gugutan pada Anies.
"Oh enggak ini datanya benar nah makanya saya mendukung adinda dari Mahasiswa silahkan saja class action, tapi masyarakat sebagian telah menilai ini apa inih politik atau hukum," kata Haji Lulung.
Ia bertanya, jika gugatan itu murni mengapa mereka tidak mengguggat gubernur pada 2013 dan 2015.
• Pengamat Tata Kota Sebut Ada Kemungkinan Banjir Lebih Besar, Minta Jakarta dan Surabaya Siapkan Ini
"Ya politik kalau persoalan hukum ke mana 2015, ke mana 2013 ketika air ini masuk ke Istana?," tanyanya.
Menjawab pertanyaan Haji Lulung, Azas Tigor menegaskan bahwa ia menggugat berdasar dari permintaan korban banjir.
Selain itu, ia membantah bahwa selama ini hanya pernah menggugat Anies Baswedan.
"Pertama gini Pak Lulung dan Rosi, saya ini advokat hanya begerak ketika ada pengaduan dan ada pemberian kuasa itu satu."
"Kedua, 2002 saya menggugat Pak Lulung, banjir 2002 kenapa karena saat itu banyak warga yang mengadu pada saya inipun begitu," kata dia.
Azas Tigor menantang Haji Lulung untuk mencari data bahwa memang pernah menggugat gubernur-gubernur lain.
"Kalau ditanya, saya tidak pilih-pilih bisa di-surfing (dicari), saya semua gubernur di DKI Jakarta pernah saya gugat," tegas Azas Tigor.
(TribunWow.com/Mariah Gipty)