Banjir di Jakarta

Bukan Anies Baswedan, M Qodari Ungkap Sosok Pencetus Ide Program Naturalisasi untuk Tangani Banjir

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Eksekutif Indo Barometer sekaligus Pengamat Politik, M Qodari dalam kanal YouTube Kompas TV, Kamis (16/1/2020).

TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik, M. Qodari mengungkapkan sosok pencetus ide naturalisasi untuk penanganan banjir di Jakarta.

Sebagaimana diketahui, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan selama ini telah menyatakan bahwa ingin mengatasi banjir Jakarta dengan program naturalisasi.

Hal itu diungkapkan M.Qodari saat menjadi narasumber di acara Rosi Kompas TV pada Kamis (16/1/2020).

Bela Anies Baswedan Mengapa Tak ada Gugatan Banjir 2013 dan 2015, Haji Lulung Malah Apresiasi Ahok

Mulanya, Qodari mengatakan bahwa banjir dan macet merupakan masalah utama yang terjadi di Jakarta.

"Begini saya tambahkan bahwa memang pada kenyataannya bertahun-tahun kalau kami survei di Jakarta selalu muncul dua persoalan besar di Jakarta."

"Pertama banjir yang kedua macet. Jadi memang itu dua persoalan utama yang harus diselesaikan siapapun Gubernur DKI Jakarta," jelas Qodari.

Yang menjadi pertanyaan Qodari adalah, seberapa serius Anies menangani masalah banjir.

"Masalahnya seberapa jauh Pak Gubernur Anies ini selama ini telah menunjukkan komitmen atau tindakan untuk menyelesaikan masalah banjir," katanya.

Kemudian, Qodari justru membandingkan Anies Baswedan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sempat memimpin DKI Jakarta pada 2012-2024.

"Saya bandingkan misalnya dengan masa Pak Jokowi. Pak Jokowi misalnya melakukan pembenahan terhadap Danau Sunter ya," ujar Qodari.

Kala Jokowi memimpin, Danau Sunter menjadi lebih baik dengan adanya program normalisasi.

"Yang tadinya penuh dengan permukiman liar, terabaikan, permukimannya dibersihkan, sungainya dinormalisasi," ujar Qodari.

Tak Terima Anies Baswedan Digugat karena Banjir, Tim TGUPP Jakarta: Negeri Kita Ini Bermasalah

Sebelum melanjutkan pernyataannya, Qodari sempat mengungkapkan sosok pencetus ide naturalisasi.

Sosok itu juga hadir di acara tersebut, yakni Satu di antara Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Jakarta, Muslim Muin.

Muslim Muin juga disebut sebagai sosok pakar hidrodinamika.

Anggota TGUPP DKI Jakarta Muslim Muin di KompasTV, Kamis (16/1/2020). (Capture Youtube KompasTV)

"Atau barangkali dinaturalisasi, sebetulnya tambahkan dikit ya Bang Muslim, ini kalau dikenal pakar hidrodinamika," kata Qodari.

Sehingga, Qodari menilai bahwa Muslimlah yang layak dipanggil Bapak Naturalisasi.

"Tapi kalau saya terlusuri sebetulnya bapak naturalisasi ini adalah Beliau."

"Jadi ide naturalisasi Anies dari mana itu dari Muslim Muin," ucapnya diikuti tepuk tangan penonton.

Bela Anies Baswedan Mengapa Tak ada Gugatan Banjir 2013 dan 2015, Haji Lulung Malah Apresiasi Ahok

Lihat videonya mulai menit ke-11.28:

Muslim Muin Bela Anies Baswedan soal Gugatan Korban Banjir

Menurut Muslim Muin, gugatan pada Anies terjadi lantaran orang-orang di Indonesia sedang bermasalah soal penghargaan dan penghukuman.

"Begini Mbak Rosi, menurut saya negeri kita ini bermasalah dalam reward (penghargaan) and punishment (penghukuman)," kata Muslim Muin.

"Jadi orang yang mustinya dikasih penghargaan malah dihukum orang yang malah seharusnya dihukum malah dihargai," lanjut Muslim.

Menurutnya, banjir yang parah melanda di Jakarta pada awal 2020 terjadi lantaran curah hujan yang tinggi.

"Kita lihat reputasi Pak Anies pada bencana tersebut, kemaren bencana karena ini curah hujan yang tertinggi yang pernah ada."

"Kalau kata Bapenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) itu 1000 tahun, luar biasa," jelas Muslim.

• Pengamat Tata Kota Sebut Ada Kemungkinan Banjir Lebih Besar, Minta Jakarta dan Surabaya Siapkan Ini

Kemudian, ia menyebut bahwa pengungsi juga tidak terlalu banyak.

"Dan kita lihat sekarang luas genangan sepertiga dari yang pernah ada."

"Pengungsi hanya sepersepuluh dari yang pernah ada," katanya.

Muslim Muin menganggap, Anies Baswedan harusnya tidak dihukum akibat bencana banjir itu.

"Jadi layakkah kita mem-punish?," tanya Muslim.

Meski demikian, Muslim menilai ada pihak lain yang seharusnya diberikan penghargaan.

Pasukan kebersihan Jakarta juga telah bekerja keras menangani banjir,

"Tidak hanya Pak Anies yang harus dihargai. Kita hargai juga pasukan biru yang kerja keras, pasukan oranye," ungkapnya.

• Bahas Demo Banjir, Mardani Ali Sera Kutip Slogan Anies Baswedan: Maju Kotanya Bahagia Warganya

Akibatnya, Muslim menilai bahwa pasukan kebersihan akan sakit hati dengan gugatan tersebut.

Mereka telah berjuang keras membantu membersihkan Jakarta setelah banjir.

"Jadi ini kalau kita mau class action, duh betapa sakitnya hati pasukan biru ini yang sudah membersihkan gorong-gorong," ujar Muslim Muin.

"Merekalah ujung tombak semua ini. Merekalah yang bersih-bersih. Dan juga waktu bencana, luar biasa," katanya.

Lihat videonya mulai menit awal:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)