Pada cuitannya, akun @farnazfassihi juga menuliskan bahwa kelompok yang melakukan protes tersebut meneriakkan, "Kematian bagi penipu,".
• Sandiaga Uno Sebut Indonesia Harus Unjuk Gigi dalam Konflik Iran-AS: Kita Perlihatkan Kedudukan Kita
Berikut adalah cuitan lengkap dari akun @farnazfassihi, Sabtu (11/1/2020).
"BREAKING:
Public mourning gatherings turn into protests in #Iran. Angry crowds chanting, "Death to the liars."
#IranPlaneCrash #UkrainePlaneCrash"
Pada cuitannya yang lain, nampak terjadi bentrok antara aparat keamanan Iran dan kelompok massa yang melakukan protes.
Nampak aparat keamanan menembakkan gas air mata ke kerumunan massa.
Suasana menegangkan menyelimuti aksi protes tersebut, terdengar teriakan dan sorakan di mana-mana.
Lalu berikut adalah cuitannya yang diunggah pada, Minggu (12/1/2020).
"#IranProtests
Clashes & firing tear gas at grieving protestors in Tehran. Shoot your people in the sky, shoot your people in the street. #Iran
#UkranianPlaneCrash"
Iran Akui Tembak Jatuh Pesawat Ukraina
Dikutip dari Tribunnews,com, Sabtu (11/1/2020), Iran mengakui karena suatu kesalahan, pasukan militernya menembak jatuh pesawat Ukraina di Tehran, Iran, pada Rabu (8/1/2020) lalu.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh staf umum angkatan bersenjata Iran kepada Press TV, Jumat (10/01/2020), 23.00 waktu setempat.
Ia berdalih kesalahan tersebut terjadi karena kesalahan manusia atau human error.
Pernyataan militer melalui media pemerintah Iran mengatakan, pesawat Boeing bertipe 737-800 NG tersebut dikira pesawat milik musuh.
Lantaran pesawat milik maskapai Internasional Ukraina tersebut mengarah ke pusat militer Garda Revolusi.
Suasana Iran yang sedang tegang dengan Amerika Serikat menyebabkan prajurit di bawah salah melepaskan tembakan.