"Tapi pada waktu itu Amerika langsung mengakui deklarasi bahwa ini kesalahan yang sangat kami sesali," lanjutnya.
Anan kembali menekankan kebohongan yang dilakukan oleh pemerintah Iran tidak dapat diterima oleh warga Iran.
"Ini berbeda dengan Iran," jelasnya.
"Baru setelah tiga hari."
"Rakyat Iran merasakan jeda waktu tiga hari ini sudah semacam ada manipulasi berita di hadapan masyarakat internasional," tandasnya.
• Didukung Trump, Demonstran di Iran Kutuk Kebohongan tentang Pesawat Ukraina yang Ternyata Dirudal
Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:
Warga Iran Tuntut Pemimpin Mundur
Pengakuan Iran menembak jatuh pesawat komersil Ukraina menuai protes dari seluruh pihak dari berbagai belahan dunia.
Tragedi tersebut menewaskan seluruh penumpang pesawat yang berjumlah 176 jiwa.
Dikutip TribunWow.com dari aljazeera.com, Minggu (12/1/2020), pengakuan tersebut memicu rekasi keras dari warga Iran.
• Soal Pengakuan Iran Tak Sengaja Tembak Pesawat Ukraina, Mantan Kabais Beri Pujian: Gentleman
• Pakar Hukum Analisa Motif Iran Salah Tembak Pesawat Ukraina: Mereka Sangat Khawatir
Sekelompok warga Iran turun ke jalan memprotes pimpinan Iran, Ayatollah Ali Khameini dan beberapa petinggi pemerintah Iran lainnya untuk turun dari kekuasaannya.
"Mundur-mundur, Khameini," ucap sekelompok orang yang sedang melakukan protes di Ibu Kota Iran, Teheran.
Mereka menuntut pihak yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut agar turun dari jabatan mereka.
Publik juga marah karena pemerintah Iran sempat menutupi penyebab jatuhnya pesawat sebagai kesalahan teknis mesin.
Dikutip dari akun twitter jurnalis nytimes, Farnaz Fassihi, @farnazfassihi, Sabtu (11/1/2020), protes tersebut berawal dari sekumpulan masyarakat yang sedang berduka atas tragedi jatuhnya pesawat Ukraina.
Kelompok tersebut kemudian mulai memprotes agar pemimpin mereka turun.