Konflik RI dan China di Natuna

Nelayan Cerita Pernah Diusir Kapal China dengan Cara Dipepet: Itu Natuna Utara, Kok Saya Diusir?

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nelayan Natuna, Dedi mengungkap pertemuannya dengan Kapal Coast Guard China beberapa waktu yang lalu. Hal itu diungkapkan saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa Trans 7 pada Rabu (8/1/2020).

Meski demikian, pistol itu hanya digunakan untuk menakut-nakuti.

"Kapal Taiwan nahkodanya bawa senjata, bawa pistol itu. Bukan ditembak tapi untuk menakut-nakuti," kata Rasmijan.

Merasa tertekan, lantas kapal Taiwan itu mundur.

Namun, tak berselang lama kapal Taiwan justru membawa pasukan kapal lain.

"Begitu dia merasa minder, selingnya kabrang talinya itu diputus sama tanggep, tas..tas.. dia lari."

"Tak pikir dia lari ya sudah dia lari, tahunya datang banyak kapal, 19 itu tak hitung," jelas Rasmijan.

Balik merasa tertekan, Rasmijan lantas menghubungi rekan-rekan nelayan lainnya.

"Wah aku ketakutan, lalu aku kontak ke temen-temen, Tegal, Pekalongan, Batang, Rembang, 90 kapal itu datang, terus bertengkar itu," lanjutnya.

Dengan bantuan tambahan, bentrok fisik terjadi semakin parah.

Mereka bertengkar menggunakan bahan-bahan bakar.

"Sampai pakai api diisi minyak tanah, ada bensin, dilempar-lempar itu, bakar-bakaran semaleman itu," katanya.

Rasmijan lalu mengatakan, pada 2010 ia sempat kembali bertemu dengan kapal Taiwan di perairan Natuna.

• Soal Natuna, Mahfud MD Tegaskan Enggan Berunding dengan China: Tidak Perang tapi Tak Mau Negosiasi

Kala itu, ia mengaku ketakutan dengan banyaknya kapal Taiwan.

Apalagi tidak ada petugas yang mengamankan.

"Makanya saya 2010 itu juga terjadi saya operasinya di Subi timurnya Natuna itu pulau Subi, di timur lautnya itupun banyak kapal Taiwan."

"Juga bersaingan, sampe saya tuh ketakutan rasanya, enggak ada mengamnankan," cerita Rasmijan.

Ia mengaku senang dengan langkah pemerintah Indonesia yang mulai mengarahkan nelayan ke Natuna.

Namun, Rasmijan meminta agar pemerintah berkomitmen menjaga para nelayannya.

"Makanya kalau nelayan kita mau diarahkan ke sana, saya berterima kasih sekali."

"Cuma keamanannya harus dijaga," ungkap Rasmijan.

Lihat videonya sejak menit awal:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)