Lantas, Moeldoko menceritakan kejadian serupa yang terjadi saat dirinya masih menjabat sebagai Panglima TNI.
"Untuk itu saya yakinkan pada saat saya menjadi panglima pada China, 'Anda punya dispute area enggak?'," ucap Moeldoko.
"Dia katakan tidak."
• Pakar Hukum Internasional Beri Saran Prabowo Subianto: Datangi Natuna Secara Langsung, Adakan Rapat
Kala itu, terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh nelayan China.
Moeldoko yang kala itu menjabat di TNI pun tak tinggal diam.
"Saya punya pengalaman ini, perlu dicatat juga, ada pelanggaran yang dilakukan oleh nelayan China dan kita tangkap waktu itu," kata Moeldoko.
"Akhirnya apa yang dilakukan duta besar China?"
Disebutnya, waktu itu duta besar China bahkan memohon-mohon pada Moeldoko agar melepaskan nelayan yang ditangkap.
"Mohon-mohon, 'Mohon panglima kapal ini bisa dilepas'," ucapnya.
" 'Entar dulu, tidak semudah itu, saya tahan dulu melalui berbagai pertimbangan-pertimbangan itu saya bisa lepaskan'," imbuh Moeldoko.
Berdasar pengalaman tersebut, Moeldoko mengimbau Panglima TNI yang kini untuk bertindak tegas.
Ia menyebut klaim China atas perairan Natuna tak dapat dibiarkan.
"Maknanya apa? Kita harus lakukan tindakan, tidak boleh kita biarkan," ujarnya.
"Karena ini bagian dari wilayah kita yang secara hukum internasional diberikan hak untuk mengelola."
Lebih lanjut, Moeldoko memberikan wanti-wantinya pada pemerintah China untuk tak coba-coba mempermainkan Indonesia.