Dari jumlah tersebut, diperkirakan akan diperoleh Rp 8 triliun dalam kurun waktu 4 tahun.
Setelah itu BUMN akan menunggu saham-saham Jiwasraya yang saat ini nilainya rendah sampai memiliki nilai Rp 5,6 triliun.
"Saham-saham yang sekarang ini dipegang oleh Jiwasraya, yang undervalue itu sedang rendah memang. Kita sedang menunggu waktunya, sambil diproses tahap satu dan tahap dua berjalan," kata Arya.
"Kita menunggu saham ini sampai mencapai nilai hampir 5,6 triliun."
"Ini hampir dua kali lipat dari yang sekarang. Jadi, dengan dana yang ini sudah bisa diharapkan bisa membayar uang-uang nasabah."
Lihat videonya mulai menit ke-6:20:
• Bahas Jiwasraya, Rocky Gerung Pertanyakan Jokowi yang Buru-buru Sindir SBY: Tapi Menterinya Diam
Prioritas Nasabah
Menurut Arya, akan ada beberapa nasabah yang diprioritaskan, seperti nasabah bawah dan nasabah yang memiliki tahapan besar.
"Di samping kita akan mengutamakan nasabah-nasabah yang memang nasabah bawah, ya."
"Kemudian tahapan yang memang besar, ada nasabah yang (tahapan) besar, bermiliar," jelas Arya.
Jiwasraya kemudian akan melakukan restrukturisasi utang untuk menarik waktu pembayaran.
"Kita akan coba untuk restrukturasi utang. Artinya kita mencoba menarik waktu untuk pembayaran," katanya.
Arya juga berharap agar nasabah maupun investor dapat sabar karena dibutuhkan waktu untuk mencapai target.
"Ini kita harapkan semua baik nasabah maupun yang menginvestasikan di Jiwasraya bisa sabar bahwa kita punya target-target secepatnya," kata Arya.
• Rocky Gerung Duga Kasus Jiwasraya Sengaja Diulur untuk Kepentingan 2020: Otak Politisi Begitu