"Kalau lima pimpinan dari awal sejak awal bilang 'Kami enggak akan terlalu banyak tindakan, lebih pada pencegahan'," ucap Isnur.
"Terus besok maling-maling berkeliaran mau di-bairin? Terus Dewas gimana?," sambung dia.
Namun, pernyataan Isnur itu langsung dibantah oleh Dini Purwono.
Dini Purwono menganggap Isnur tak konsisten dalam menyampaikan pendapat.
"Ini saya melihat inkonsistensi tadi teman-teman komplain katanya Dewas kok sangat powerful, tapi sekarang bilang Dewas pasif enggak ngapa-ngapain," sahut Dini.
"Selama 17 tahun sejak KPK berdiri 2002 kita memakai single board, performance-nya seperti apa?"
Melanjutkan penjelasannya, Dini justru membandingkan kinerja KPK dengan lembaga hukum lainnya.
"Kita mengharapkan KPK itu justru performance-nya itu jauh daripada kepolisian dan kejaksaan," ujar Dini.
"Selama 17 tahun performance KPK apakah yang sefantastis yang diharapkan di awal?," sambungnya.
Dengan hadirnya Dewas dan pimpinan baru, Dini menyebut KPK kini harus berubah.
"Kalau KPK tidak bisa memasuki kasus korupsi besar, its our time untuk mengevaluasi," kata Dini.
Simak video berikut ini menit 13.20:
Dewas Buat KPK Tewas
Sebelumnya, Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Universitas Andalas, Feri Amsari memberikan tuntutan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Dewan Pengawas (Dewas) KPK.
Feri Amsari meminta Jokowi untuk mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres).