TRIBUNWOW.COM - Pakar asuransi STIMRA Hotbonar Sinaga membahas langkah yang dapat dilakukan pemerintah untuk menyelesaikan kerugian Jiwasraya.
Saat membahas solusi penormalan kondisi keuangan Jiwasraya, Hotbonar meminta pemerintah untuk menghindari beberapa langkah yang dapat menimbulkan dampak negatif.
Dilansir TribunWow.com, mulanya Hotbonar mengatakan jalan terbaik yang dapat diambil oleh pemerintah, adalah menyerahkan kasus Jiwasraya kepada pihak yang memang ahli dalam menangani masalah tersebut.
• Bahas 3 Sebab Kebocoran Dana Jiwasraya, Said Didu: Agak Aneh karena Tidak Ada Kejadian Apapun
"Ada pemeo (peribahasa) yang mengatakan serahkan segala sesuatu pada ahlinya kalau tidak akan terjadi kehancuran," kata Hotbonar di acara 'SAPA INDONESIA MALAM' Kompastv, Minggu (22/12/2019).
Hotbonar mengatakan Jiwasraya saat ini masih belum berada di tangan ahlinya.
Ia menyindir Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko dan direktur pemasaran perusahaan pelat merah tersebut.
Hotbonar mengatakan keduanya sama-sama tidak memiliki pengalaman dalam urusan asuransi.
"Menurut saya belum, karena asuransi bermasalah itu ditangani oleh dua bankir yang notabene tidak punya pengalaman di asuransi, yaitu Pak Dirutnya dengan direktur pemasarannya," kata Hotbonar.
"Jadi serahkan kepada ahlinya dan buatlah program yang lebih kongkrit dalam jangka pendek."
"Dalam rangka usaha pemerintah sebagai pemegang saham Jiwasaraya ini memenuhi kewajibannya kepada 17.000 orang pemegang polis," tambahnya.
Cara Tak Terpuji
Hotbonar kemudian menanggapi soal kemungkinan bailout (dana talangan) dari pemerintah untuk Jiwasraya sebagai jalan keluar.
Menurutnya cara itu tidak etis untuk menyelesaikan permasalahan keuangan Jiwasraya.
"Itu adalah cara yang tidak terpuji, karena kalau misalnya kita bicara secara umum, perusahaan asuransi yang insolvent (bangkrut) itu harus dibantu oleh pemegang sahamnya," kata Hotbonar.
Hotbonar mengatakan ada dampak negatif yang akan didapat apabila pemerintah mengambil langkah bailout untuk menyelesaikan kasus Jiwasraya.
Ia mengatakan langkah bailout tidak bisa serta merta digunakan untuk membantu perusahaan yang memang sakit seperti Jiwasraya.