Pilkada Serentak 2020

Arief Poyuono Sebut Alasan Gerindra Dukung Gibran dan Bobby: Bukan Lagi Anak Papi atau Anak Mami

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Majunya Gibran dan Bobby ke kontestasi Pilkada 2020 tuai banyak pro dan kontra, Arief Poyuono mewakili Gerindra jelaskan alasan dukung Gibran dan Bobby

"Ada juga polisi yang hebat-hebat, anak, cucunya sama-sama AKPOL, semua polisi," tambahnya.

Berdasarkan fakta tersebut, Hillary menyimpulkan bahwa sebutan politik dinasti hanyalah sebuah bentuk ujaran kebencian.

"Ini sepertinya hanya hate speech (ujaran kebencian) yang diperhalus," kata Hillary.

Politik dinasti menurut Hillary tidak ada aturannya di Indonesia.

Indonesia hanya melarang adanya penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi.

"Yang dilarang di Indonesia adalah penyalahgunaan kekuasaan, yang dilarang di Indonesia adalah penyalahgunaan wewenang," ujarnya.

Hillary menjelaskan sebutan politik dinasti hanya upaya diskriminasi karena seseorang tidak bisa memilih latar belakang keluarganya memiliki profesi apa.

"Tapi kalau urusan anak dari siapa, kita keturunan dari siapa kita tidak bisa memilih," katanya.

"Menurut saya kalau kita sampai menggunakan frasa political dynasty (politik dinasti) ini untuk menyudutkan pihak-pihak yang lahir dari keluarga yang berpolitik, itulah diskriminasi," tandas Hillary.

Sebelumnya diberitakan bahwa Gibran telah mendaftar sebagai bakal calon lewat Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PDIP Jawa Tengah, pada Kamis (12/12/2019) lalu.

Sedangkan Bobby Nasution telah mendatangi kantor Dewan Pengurus Daerah (DPD) PDIP Medan, Sumatera Utara untuk menyerahkan berkas pendaftaran sebagai bakal calon walikota Medan, Selasa (3/12/2019).

• Sebut Pencalonan Gibran sebagai Aji Mumpung, Pengamat Politik Turut Sindir Bobby Nasution

Video dapat dilihat di menit 8.20

(TribunWow.com/Anung Malik)