TRIBUNWOW.COM - Menteri BUMN Erick Thohir menceritakan pengalamannya berperan menjadi tukang bakso saat pementasan drama Hari Antikorupsi Sedunia.
Erick Thohir mengakui dirinya sempat enggan memainkan peran sebagai tukang bakso, dan memilih peran yang lain.
Dikutip TribunWow.com, namun dirinya terus maju karena mengira peran tersebut hanya peran pendukung.
• Erick Thohir Bakal Rombak Jajaran Direksi PT KAI, Arya Sinulingga: Enggak Ada Orang Luar Masuk
Mulanya Erick Thohir mengatakan dirinya lebih grogi menjadi tukang bakso dibandingkan menjadi menteri BUMN.
Ia berdalih dirinya grogi karena belum terbiasa tampil di pementasan drama dan berakting.
"Satu, emang enggak biasa drama-drama, dan juga bukan bidangnya," kata Erick Thohir," ucpanya dalam acara OPSI Metro TV, Senin (16/12/2019).
Erick Thohir bercerita kala itu dirinya memberikan saran kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk menyelenggarakan acara untuk anak muda dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia.
"Waktu itu, saya bilang Pak (Jokowi) ini ada Hari Antikorupsi, sangat menarik kenapa kita enggak coba campaign (kampanye) di generasi muda," katanya.
Ia mengaku ide awal menyelenggarakan pentas drama tersebut merupakan rencana Menteri Pariwisata dan Badan Ekonomi Kreatif Wishnutama, serta Menteri Pendidikan Nadiem Makarim.
Keikutsertaannya tampil dalam pentas drama, diakui Erick Thohir karena diajak oleh Nadiem dan Wishnutama.
"Dan tentu Menteri Pariwisata, Menteri Pendidikan waktu itu juga visinya mereka, saya cuma ikut sebenarnya," jelas Erick Thohir.
Kemudian Erick Thohir mengatakan dirinya mengetahui apa peran yang dimainkannya pada jumat malam.
"Sudah gitu ternyata positif dan baru hari jumat malam dikasih tahu, sabtu dikirim kostum," ujar Erick Thohir.
Mengetahui dirinya menjadi tukang bakso, Erick Thohir akui sempat enggan dan ingin memainkan peran yang lain saja, namun ditolak.
Ia enggan menjadi tukang bakso lantaran persoalan postur tubuhnya yang besar.