Mendengar pernyataan Said Didu, Anggota DPR Komisi VI fraksi PDIP, Darmadi Durianto, menilai bahwa itu bukan salah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menteri yang dianggap tidak bisa memahami apa keinginan presiden.
"Kalau saya lihat itu menterjemahkan visi Pak Jokowinya yang tidak bisa jadi bukan presidennya yang salah, tapi menterinya menterjemahkannya salah," ujar Darmadi.
"Kan tugas presiden begitu banyak kan," imbuhnya.
• Menteri BUMN Erick Thohir Copot Dirut Garuda, Pakar Hukum: Lakukan Penegakan Hukum Pidananya
Namun, Darmadi tetap memberikan imbauannya pada Erick Thohir.
Erick Thohir harus memberikan contoh agar tidak gampang mencopot-copot Direksi nantinya, apalagi jika penggantinya tidak berkompeten.
"Tetapi memang ini persoalan besar ini nanti Pak Erick ke bawah juga harus kasih contoh."
"Jangan dia copot-copot Direksi, Dirut-dirut ini kemudian dia memberikan contoh mengambil direksi-direksi dan komisaris yang tidak bener juga yang tidak sesuai persyaratan," imbau Darmadi
Lihat videonya mulai menit ke-10:38:
Pada kesempatan itu, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu turut mengomentari pemecetan eks Direktur Utama Garuda, Ari Askhara.
Said Didu mengungkapkan bahwa Ari Askhara merupakan sosok yang istimewa di BUMN.
• Reaksi Karyawan Garuda Indonsia dan Asosiasi Pilot soal Pencopotan Ari Askhara, Ada yang Kirim Bunga
"Nah Ari ini agak istimewa loh di BUMN," ujar Said Didu.
Said Didu mengatakan demikian lantaran Ari Askhara dengan mudah mendapat jabatan penting di BUMN dalam selang waktu yang relatif pendek.
"Tahun 2014 baru masuk BUMN langsung direksi. Biasa, tapi dalam waktu empat tahun dia lima kali pindah menjadi direksi dan terakhir Dirut Garuda," jelas Said Didu.
Said Didu menduga, Ari Askhara selama ini diistemewakan oleh Menteri BUMN sebelumnya, Rini Soemarno.