TRIBUNWOW.COM - Kantor Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dihiasi sejumlah karangan bunga pada Jumat (6/12/2019) pagi.
Dari siapa? Ada apa sampai dikirimi bunga?
Ternyata kiriman bunga ini tekait langkah Menteri BUMN Erick Thohir untuk mencopot Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Ari Askhara akibat kasus penyelundupan onderdil Harley Davidson dan sepeda lipat Brompton di pesawat Airbus A300-900.
• Penyelundupan Harley Davidson Berujung Pemecatan Dirut Garuda, Sri Mulyani Sebut SAS Pasang Badan
Pantauan Tribunnews.com, terdapat tujuh karangan bunga yang berasal dari sejumlah asosiasi karyawan di industri penerbangan.
Di antaranya, Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia, Yayasan Awak Kabin Indonesia, Keluarga Karyawan Garuda Indonesia dan Asosiasi Awak Kabin Indonesia.
"Terima kasih, pak Erick Thohir. Gaji Dirut Garuda harusnya cukup kok buat beli Harley," demikian tulisan di salah satu karangan bunga.
"Kami mendukung Menteri BUMN atas pemecatan terhadap Direktur Utama Garuda Indonesia," bunyi tulisan lainnya.
"Terima kasih Menkeu & MenBUMN yang membebaskan kami dari kepemimpinan yang dzolim. Ganti Dirut yang menyejahterahkan karyawan bukan menyejahterahkan pejabat," tulisnya.
Tanggapan Asosiasi Pilot
Presiden Asosiasi Pilot Garuda (APG), Bintang Hardiono mengajak seluruh pekerja di Garuda Indonesia agar tetap menjalani pekerjaan layaknya kondisi normal tanpa harus terhambat oleh polemik yang terjadi pada jajaran direksinya.
Dia meminta rekan-rekannya tetap melayani penerbangan seperti biasa dan selalu mengutamakan keamanan penumpang.
"Menyikapi ramainya pemberitaan yang beredar saat ini, APG mengimbau kepada seluruh anggota untuk tetap menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan bekerja secara profesional dengan tetap mengutamakan safety sebagai hal yang utama," kata Bintang dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/12/2019).
Apapun yang terjadi di tubuh internal Garuda, APG tidak akan menghambat proses pemerintah dalam mengeksekusi kejadian itu.
Sebagai informasi, Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra (Ari Askhara) pada akhirnya dicopot dari jabatannya oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.
Dia terlibat dalam penyeludupan barang ilegal berupa onderdil motor Harley Davidson dan sejumlah sepeda lipat merk Brompton.