Padahal menurutnya, pemindahan jabatan harus didasarkan kemampan seseorang.
"Kita punya aturan di mana kemampuan seseorang untuk ditempatkan di luar negeri, di dalam negeri, itu ada aturan mainnya," lanjutnya.
Kemudian, Zaenal membeberkan bagaimana Ari Askhara melakukan kebijakan aneh kepada para pegawai awak kabin.
"Begitu juga dengan kami Pak di Awak Kabin itu dengan mudahnya mereka menggantikan seseorang, menunjuk seseorang untuk menjabat anak perusahaan."
"Contoh temen kami yang tidak tahu persoalan catering itu ditunjuk ke catering menjadi VP di ACS," cerita Zaenal.
• Reaksi Karyawan Garuda Indonsia dan Asosiasi Pilot soal Pencopotan Ari Askhara, Ada yang Kirim Bunga
Zaenal mengungkapkan, bahwa Ari Askhara terlalu mudah membuat suatu kebijakan.
"Itulah kebijakan yang saya pikir tidak sesuai dengan peraturan. Jadi apa yang diucapkan itu menjadi peraturan, apa yang disebutkan itu menjadi peraturan."
"Contoh ketika ada waktu sharing session umurnya sudah 36 tahun kemudian meminta pada Pak Ari untuk dilanjutkan pegawainya menjadi 46, hari itu juga jadi 46," jelas Zaenal.
Akibatnya Zaenal menyebut bahwa gaya kepemimpinan Ari Askhara seperti kepemimpinan gaya kerajaan.
"Artinya ini kan orang-orang seperti ini memimpin dengan gaya-gaya kerajaan, negara, apa pusat publik."
"Itu yang saya (pikir) aneh bagi kami mbak," ujarnya.
Tak berhenti di sana, Zaenal juga mengatakan bahwa Ari Askhara telah mengabaikan hak kelompoknya untuk berserikat.
"Diabaikannya hak berserikat dan berorganisasi kami sejak 2014 pada saat kepemimpinan Beliau."
"Di bulan Juli kami minta perundingan PKB, perjanjian kerja sama itu diabaikan sama mereka sampai saat ini kami masuk ke PHY," jelas dia.
• Said Didu Sebut Eks Dirut Garuda Indonesia Ari Askhara sebagai Orang yang Kuat, Ini Penjelasannya
Lihat videonya mulai menit ke-1:11:
Pada kesempatan itu, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu turut mengomentari pemecetan eks Direktur Utama Garuda, Ari Askhara.