Terkini Nasional

Ungkap Puluhan Ribu Korban Kasus Jiwasraya, Andre Rosiade Samakan dengan Kasus Century: Memalukan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politisi Partai Gerindra, Andre Rosiade.

TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Gerindra, Andre Rosiade buka suara tentang polemik Asuransi Jiwasraya.

Tengah ramai diperbincangkan oleh publik, permasalahan Asuransi Jiwasraya disebutnya jauh lebih besar dibandingkan kasus Bank Century.

Hal itu disampaikan Andre Rosiade melalui tayangan 'SAPA INDONESIA MALAM' yang diunggah kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (5/12/2019).

Mulanya, Andre angkat bicara soal kasus penyelundupan spare part Harley Davidson di dalam Pesawat Garuda.

 

Menteri BUMN Erick Thohir Copot Dirut Garuda, Pakar Hukum: Lakukan Penegakan Hukum Pidananya

Dirut Garuda Dicopot oleh Erick Thohir, Jokowi: Menteri BUMN Sudah Tegas, Jangan Main-main

Ia pun mengapresiasi langkah Menteri BUMN Erick Thohir yang langsung Memecat Direktur Utama Garuda.

"Ini peringatan bagi direksi maupun komisaris BUMN bersungguh-sungguhlah bekerja," kata Andre.

"Jangan lagi ada penyalahgunaan wewenang dan melihat langkah-langkah yang dilakukan Pak Erick ini juga peringatan buat mereka."

Ia mengungkapkan, sebagai Menteri BUMN baru, ERick Thohir menunjukkan kinerja yang baik.

"Pak Erick sebagai Menteri BUMN yang baru akan melakukan tindakan tegas, tindakan total, bersih-bersih BUMN," jelas Andre.

"Jadi kalau Anda tidak berubah, ada penyalahgunaan wewenang pasti akan dilibas oleh Pak Erick."

Andre menyebut sangat mengapresiasi langkah cepat Menteri BUMN.

"Dan saya melihat tindakan tegas dan tegas ini saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Pak Erick Thohir, tidak menunda-nunda," ungkap dia.

Lantas, ia mulai menyinggung polemik Asuransi Jiwasraya.

Andre pun menyinggung Staf Ahli Kementerian BUMN, Arya Sinulingga.

"Jadi harapan saya, urusan Asuransi Jiwasraya Bang Arya," ucap dia.

Andre berharap, masalah Asuransi Jiwasraya itu dapat segera diselesaikan.

Politisi Partai Gerindra, Andre Rosiade menyoroti tentang polemik Asuransi Jiwasraya. (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)

 

Harta Kekayaan Ari Askhara, Dirut Garuda Indonesia yang Dicopot karena Penyelundupan Harley Davidson

Kata Sri Mulyani soal Penyelundupan Harley Davidson di Garuda Indonesia: Ini Pengkhianatan

Sebab, puluhan ribu orang terancam kehilangan uang yang telah diinvestasikan ke asuransi tersebut.

"Yang melibatkan puluhan ribu orang, masih 16 triliun (rupiah), tolong juga segera langkah-langkah penyelesaiannya segera dibuat dan diumumkan oleh menteri BUMN," kata dia.

"Banyak sekali BUMN."

Lebih lanjut, Erik menyatakan kasus di Asuransi Jiwasraya ini jauh lebih besar dibandingkan dengan kasus Bank Century.

"Kalau kasus Jiwasraya ini diungkap, ini lebih besar, lebih dahsyat dari Century," ujar Andre.

"Tapi bukan dari zaman Pak Erick, lebih dari triliunan."

Ia mengungkapkan, Komisi VI DPR RI beberapa waktu lalu didatangi oleh nasabah Asuransi Jiwasraya.

"Ini yang belum dibayar, kemarin nasabah yang datang ke Komisi VI (DPR RI) melaporkan mereka saja itu ada 16 triliun (rupiah)," beber dia.

"Mereka belum dibayar oleh Jiwasraya."

Tak hanya warga negara Indonesia, warga negara asing pu disebutnya turut menjadi korban dalam kasus ini.

"470 orang warga Korea, ada warga Belanda, ada warga Malaysia," ungkapnya.

"Jadi korbannya bukan hanya warga negara Indonesia."

"Ini sangat memalukan, tragedi yang sangat memalukan, skandal ini lebih besar dari Century."

Simak video berikut ini menit 5.30:

Sosok Lain di Balik Penyelundupan Harley Davidson

Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga memberikan jawabannya soal kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam kasus penyelundupan barang mewah di pesawat Garuda.

Arya Sinulingga mengatakan hingga hari ini yang ditemukan baru Ari Askhara selaku Direktur Utama Garuda Indonesia.

Arya Sinulingga tidak menutup kemungkinan akan muncul nama lain terkait kasus penyelundupan tersebut.

"Yang pasti sampai hari ini auditnya masih mengatakan AA (Ari Askhara) belum ada yang lain," ujar Arya Sinulingga.

Arya Sinulingga mengatakan dari pihak BUMN masih menunggu proses audit yang dilakukan oleh pihak internal Garuda.

"Kita sambil menunggu juga proses yang dilakukan oleh teman-teman di Garuda terhadap audit lebih detil, lebih komperhensif dengan kondisi ini," jelas Arya Sinulingga.

"Nanti kita tunggu aja apakah ada nama-nama lain yang akan muncul, tapi yang pasti sampai hari ini yang baru muncul adalah Saudara AA," tambahnya.

Untuk persoalan audit direksi, Arya Sinulingga mengatakan Kementerian BUMN menyerahkan hal tersebut kepada Garuda Indonesia.

Selain menunggu dari hasil audit yang dilakukan oleh Garuda, Arya Sinulingga juga menjelaskan BUMN akan berkoordinasi dengan Bea Cukai.

Arya Sinulingga mengatakan BUMN juga menunggu hasil akhir dari penyeilidikan yang dilakukan oleh Bea Cukai.

"Di sisi lain, teman-teman Bea Cukai tetap akan bekerja juga," kata Arya Sinulingga.

"Jadi kita akan menunggu juga teman-teman dari Bea Cukai melakukan investigasi lebih detil mengenai kasus ini, siapa saja yang terlibat."

"Kita percayakan kepada teman-teman Bea Cukai dan teman-teman internal Garuda untuk menanganinya," imbuhnya. (TribunWow.com/Jayanti Tri Utami/Anung Maulana)