"Dia hapal tapi dia enggak paham," ungkap pengamat politik yang pernah mengajar di UI ini.
Rocky Gerung beralasan, dia berkata demikian lantaran presiden disebut telah melakukan kesalahan-kesalahan, seperti berhutang.
• Bahas FPI, Haikal Hassan Protes Acara ILC soal Karikatur Gambar Habib Rizieq: Sedikit Ternoda
"Kalau dia paham dia enggak berhutang itu," ungkapnya.
Selain itu, ada hal-hal yang seharusnya tak dilakukan presiden, termasuk menaikkan iuran BPJS.
"Kalau dia paham dia enggak naikin BPJS, kalau dia paham dia enggak melanggar undang-undang lingkungan itu," katanya.
Sehingga, Rocky Gerung berharap jelang tahun depan, orang-orang tidak meributkan soal ideologi.
"Jadi Pak Karni kita ingin agar supaya ada semacam biasanya orang sebut apa, resolusi. Ya itu bahwa berhentilah soal ideologi," pinta Rocky Gerung.
Sedagngkan suatu negara yang memaksakan ideologinya itu dianggap seperti paham fasisme dan komuninisme.
"Soalnya negara yang ngotot punya ideologi itu fasisme dan komunisme itu," pungkasnya.
Lihat videonya mulai menit ke-13:12:
Rocky Gerung Ungkap Pancasila Belum Final
Rocky Gerung turut mengomentari soal penerbitan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Front Pembela Islam (FPI) yang hingga kini belum ada kejelasan.
Rocky Gerung menganggap organisasi masyarakat (ormas) termasuk FPI wajar memiliki ciri khasnya masing-masing.
• FPI Tak Cantumkan Asas Tunggal Pancasila di AD/ART, Ahmad Sobri: Seingat Saya Tidak Ada Kewajiban
"Lalu, kalau dia ormas memang dia mesti berbeda dengan pemerintah," kata Rocky Gerung dikutip TribunWow.com dari Indonesia Lawyers Club.
Rocky Gerung lantas mengkritik pemerintah yang disebut menginginkan ormas memiliki ideologi seperti negara.