Kabinet Jokowi

Nadiem Makarim Ungkap Alasan Terima Tawaran Menteri Jokowi: Tentu Saya Mikir, Deg-degan dan Mikir

Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mendikbud, Nadiem Makarim (kiri) dan Host Mata Najwa, Najwa Shihab (kanan)

Nadiem memandang ketika SDM Indonesia kuat, maka apapun masalah yang akan melanda Indonesia dipastikan dapat diatasi.

Atas dasar tersebut, Nadiem ingin memperkuat SDM Indonesia melalui posisinya sebagai Mendikbud.

"Jadi kalau SDM kita kuat, apapun kompleksitas masalah di masa depan, kita bisa handle (menangani), anak muda kita bisa adaptif, bisa memetakan dan memecahkan permasalahan yang ada, apapun itu," jelas Nadiem.

Ketika Istri Nadiem Makarim, Franka Franklin Bacakan Dongeng Kancil, Ceritakan Sisi Lain si Kancil

Video dapat dilihat di awal

Nadiem Jelaskan Alasan Rela Lepas Aset Triliunan Rupiah di Gojek Demi Jadi Menteri

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menjelaskan alasannya meninggalkan perusahaan rintisannya yang kini telah miliki aset triliunan rupiah.

Nadiem mengatakan alasannya bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju bukan didasari oleh motif finansial.

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Najwa Shihab, Minggu (1/12/2019), mulanya Najwa Shihab memaparkan informasi kekayaan Nadiem Makarim saat masih menjadi pemilik dari perusahaan teknologi asal Indonesia yaitu Gojek.

Nadiem Makarim jelaskan alasan dirinya meninggalkan aset triliunan rupiah Gojek demi menjadi Mendikbud yang gajinya tak sebesar saat di Gojek (YouTube Najwa Shihab)

• Hotman Paris Heran soal Isu Atlet Tak Perawan: Apa Bener Ini? Ayo Pak Mendikbud Nadiem Makarim

• Ketua BNSP Sebut Wacana Penghapusan UN oleh Mendikbud Nadiem Makarim sebagai Upaya Peningkatan Mutu

Najwa Shihab atau akrab dipanggil Nana, menjelaskan posisi Mendikbud Nadiem Makarim adalah termasuk dalam orang-orang terkaya di Indonesia.

Total kekayaan Nadiem sendiri mencapai angka Rp 1,4 triliun.

Nana kemudian menyebut gaji menteri yang hanya berada di kisaran Rp 13 juta dengan tunjangan yang mencapai Rp 100 hingga Rp 500 juta.

"Sementara gaji menteri, Kepres 68 tahun 2001, tunjangan jabatan yang diterima menteri negara, dan jabatan sekelasnya sebesar Rp 13,6 juta setiap bulannya," ujar Nana.

"Ada sih tunjangan-tunjangan lain yang besarannya sekitar Rp 100-Rp500 juta." tambahnya.

Menanggapi penjelasan tersebut, Nadiem menjawab jika dari awal berniat mencari uang, lebih baik tidak usah menjadi menteri.

"Kalau mau jadi menteri untuk cari uang mendingan enggak usah jadi menteri," kata Nadiem.

Halaman
123