Kabinet Jokowi

2 Alasan Nadiem Tinggalkan Aset Triliunan Rupiah demi Jadi Mendikbud, Jujur Akui Nyaman di Gojek

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nadiem Makarim jelaskan alasan dirinya meninggalkan aset triliunan rupiah Gojek demi menjadi Mendikbud yang gajinya tak sebesar saat di Gojek

TRIBUNWOW.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menjelaskan alasannya meninggalkan perusahaan rintisannya yang kini telah miliki aset triliunan rupiah.

Nadiem mengatakan alasannya bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju bukan didasari oleh motif finansial.

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Najwa Shihab, Minggu (1/12/2019), mulanya Najwa Shihab memaparkan informasi kekayaan Nadiem Makarim saat masih menjadi pemilik dari perusahaan teknologi asal Indonesia yaitu Gojek.

Hotman Paris Heran soal Isu Atlet Tak Perawan: Apa Bener Ini? Ayo Pak Mendikbud Nadiem Makarim

Ketua BNSP Sebut Wacana Penghapusan UN oleh Mendikbud Nadiem Makarim sebagai Upaya Peningkatan Mutu

Najwa Shihab atau akrab dipanggil Nana, menjelaskan posisi Mendikbud Nadiem Makarim adalah termasuk dalam orang-orang terkaya di Indonesia.

Total kekayaan Nadiem sendiri mencapai angka Rp 1,4 triliun.

Nana kemudian menyebut gaji menteri yang hanya berada di kisaran Rp 13 juta dengan tunjangan yang mencapai Rp 100 hingga Rp 500 juta.

"Sementara gaji menteri, Kepres 68 tahun 2001, tunjangan jabatan yang diterima menteri negara, dan jabatan sekelasnya sebesar Rp 13,6 juta setiap bulannya," ujar Nana.

"Ada sih tunjangan-tunjangan lain yang besarannya sekitar Rp 100-Rp500 juta." tambahnya.

Menanggapi penjelasan tersebut, Nadiem menjawab jika dari awal berniat mencari uang, lebih baik tidak usah menjadi menteri.

"Kalau mau jadi menteri untuk cari uang mendingan enggak usah jadi menteri," kata Nadiem.

Nadiem mengakui dirinya memang sudah nyaman memimpin Gojek, namun dirinya ingin berbuat lebih untuk negara.

Menurut Nadiem, alasan pertamanya menjadi Mendikbud adalah demi pengalaman kepemimpinan.

Berdasarkan pandangan pribadinya, kepemimpinan baru dapat dikatakan sempurna jika sudah ikut berkontribusi terhadap negara.

Melalui jabatannya sebagai Mendikbud, Nadiem ingin dirinya berbuat banyak demi bangsa dan negara Indonesia.

"Kalau mau jadi menteri ya untuk melayani, jadi sebenarnya saya seneng banget di perusahaan saya sebelumnya," kata Nadiem.

Halaman
1234