Reuni Akbar 212

Beberkan 3 Agenda Reuni 212, Slamet Maarif Singgung Kasus Sukmawati hingga Pemulangan Rizieq Shihab

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Slamet Maarif saat menyampaikan reuni akbar 212 meminta Sukmawati Soekarnoputri segera diadili.

"Yang kedua, kita ingin meminta kepada semua pihak untuk menghentikan pengasingan politik HRS," kata Slamet.

"Sekaligus mengembalikan hak asasi beliau untuk bisa kembali ke tanah air, berkumpul dengan kami, berkumpul dengan umat, itu hak asasi Beliau."

Ketua Persatuan Alumni (PA) 212, Slamet Ma'arif. (Tangkapan Layar YouTube Talk Show tvOne)

Fadli Zon Terima Undangan VIP Reuni Akbar 212, Konfirmasi Kehadiran dan Ajak Masyarakat ke Monas

Mulai dari Jokowi hingga Habib Rizieq, Muzammil Yusuf Sebut Kandidat Penguasa Panggung Reuni 212

Menurut Slamet, pencekalan terhadap Rizieq Shihab itu merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia.

"Karena selama ini hak asasi beliau betul-betul dipecundangi sampai saat ini, beliau harus meninggalkan keluarga besarnya di sini," bebernya.

"Beliau harus bayar kontrakan di sana, Beliau di sana enggak bisa mencari nafkah untuk keluarganya, ingin kembali menghadiri reuni pun yang seharusnya hadir sampai sekarang belum ada kejelasan."

Lantas, Slamet membeebrkan agenda utama ketiga diselenggarakannya reuni akbar 212.

"Yang ketiga ageda kita adalah kita ingin mendoakan saudara kita di Gaza dan Palestina lewat momen munajat dan maulid nabi nanti, itu agenda utama kita besok," jelasnya.

"Aksi bela Islam, bela Rasulullah."

Simak video berikut ini menit 4.59:

Sukmawati Diduga Lakukan Penistaan Agama

 Majelis Ulama Indonesia (MUI) menanggapi terkait polemik pernyataan Sukmawati Soekarnoputri, yang diduga menistakan agama.

Dilansir TribunWow.com, hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi Hukum MUI, Ikhsan Abdullah dalam tayangan YouTube KOMPASTV, Senin (18/11/2019).

Menurutnya, dalam kasus ini semua pihak harus mengedepankan proses pendekatan dan penggalian fakta.

"Nah untuk menanggapi Ibu Sukma, saya pikir kan selayaknya harus tabayun," ujar Ikhsan.

"Apakah benar, Ibu Sukma menyatakan seperti itu, sebagaimana yang ada di video, kita tidak boleh menghukumnya," imbuhnya.

Cholil Nafis Sebut Tak Perlu Lagi Ada Reuni 212, Sarat Agenda Politik dan Korek Luka Lama

PA 212 Tak Masalah Ahok Jadi Komisaris Pertamina: Kami Tidak Ada Urusan ke Sana

Halaman
123