"Ini sebenarnya sudah keluar dari konteks reuni 212 ya, ini kita harus balik lagi ini," imbau sang presenter.
Namun, bukannya mendenfgar ucapan presenter, Slamet justru kembali melanjutkan penjelasannya.
"Pertemuannya fakta kok dugaan, jelas pertemuannya kapan, di mana, segitiga itu ada kok," sambung Slamet.
Simak video berikut ini menit 14.48:
Anies Baswedan Gunakan 212 untuk Pilpres 2024
Pada kesempatan itu, sebelumnya Guntur Romli menduga adanya tujuan politik dalam reuni akbar 212 yang akan kembali diselenggarakan.
Bahkan, Guntur Romli menduga adanya langkah politik Gubernur Anies Baswedan dalam reuni akbar 212 tersebut.
Mulanya, ia menyinggung soal kepulangan petinggi Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab.
Diketahui, hingga kini Rizieq Shihab masih berada di Arab Saudi karena mengaku dicekal oleh pemerintah Indonesia.
"Misalnya soal kepulangan Habib Rizieq yang enggak jadi, dengan alasan, dengan tuduhan bahwa itu dicekal oleh pemerintah kita, ini kan bikin ribut, bikin semua orang bertanya-tanya," jelas Guntur.
Lebih lanjut, Guntur juga menyebut nama Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif.
"Bagus juga sih Ustaz Maarif menggunakan informasi-informasi sehingga orang tertarik untuk mengomentari, untuk membahas."
Guntur menjelaskan, Rizieq Shihab tak kunjung kembali ke Indonesia karena dicekal oleh pemerintah Arab Saudi.
"Iya, tapi ternyata faktanya Habib Rizieq tidak dicekal oleh pemerintah RI, tapi oleh pemerintah Saudi, sampai sekarang kita enggak tahu," ujarnya.
"Tapi pokoknya ini bikin berita yang ramai lah, heboh-heboh dulu ya."