“Kendaraan ya lewat pintu belakang. Jalan depan gak boleh dilewati kendaraan,” tutur Ni Nyoman Kelinyar.
Ia mengatakan banyak wisatawan yang berkunjung ke pekarangan rumahnya.
Baik hanya sekadar melihat-lihat ataupun membeli barang-barang yang dijual.
“Banyak yang ke sini. Tergantung orangnya. Ada yang beli ada juga yang hanya melihat-lihat,” jelasnya.
Meme Nyoman merasa senang dan bersyukur bahwa desanya menjadi salah satu tujuan utama kunjungan para wisatawan lokal maupun asing.
Dan secara langsung, ia dan keluarga ikut kecipratan rezeki dari desanya yang dijadikan kunjungan wisata.
“Bersyukurlah, Senang sekali karena ada pemasukan. Tidak perlu cari kerjaan ke luar. Kalau untuk di dapur dan sesajen upacara-upacara gitu cukup lah,” pungkasnya.
(TRIBUNNEWSWIKI/Noviana Windri)
Artikel ini telah tayang di Tribuntribunbaliwiki.com dengan judul Cerita Meme Nyoman Kelinyar, Penduduk Desa Adat Penglipuran yang Tinggal di Desa Terbersih di Dunia