Sistem e-budgeting yang mulai diterapkan era pemerintahan Basuki Thajaja Purnama alias Ahok, dinilainya tak efektif mencegah anggaran tak wajar seperti yang kini terjadi.
"Nah, sistemnya ini memungkinkan mauskin yang enggak masuk akal," jelas Anies.
"Jadi kalau di situ mau bilang, martabak (anggarannya) (Rp) 10 miliar jadi tuh (Rp) 10 miliar, kita kan pusing kalau begitu."
• Anies Baswedan Ungkap Alasan Kenapa Website APBD DKI Dikunci: Orang Enggak Sadar Ini
• Anies Baswedan Klaim Tak Bersalah atas Polemik Anggaran DKI: Salah Itu kalau Tahu Masalah tapi Diam
Lantas, Anies menganggap berbagai tuduhan yang dilayangkan padanya merupakan hal yang lucu.
Sebab, tuduhan tersebut tak sesuai dengan fakta.
"Sekarang ini lucu, saya nemuin ini (anggaran tak wajar), saya marahin anak buah di sana 'Hey kalian ini yang benar kerjanya', saya tunjukin itu angka ATK sekian, bolpoin sekian, dan saya tunjukin itu ada rekamannya loh, jadi saya kerjain sebelum ini ramai di luar ini," terang Anies.
"Dan sekarang seakan-akan saya yang bikin (anggaran tak wajar) gitu loh."
Menanggapi berbagai kritik yang dilayangkan padanya, Anies mengaku memakluminya.
"Ya enggak apa-apa itu resikonya gubernur, tapi kan yang ngerjain staff DKI gitu loh," ucap Anies.
"Nah karena itu ketika saya dibilang ini bermasalah, emang iya, tiap tahun begini."
Simak video berikut ini menit 14.09:
Tanggapan Anies Baswedan soal Anggaran Lem Aibon DKI Jakarta
Sebelumnya, Anies mengaku selama ini selalu terbuka, terutama terkait dengan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta yang kini tengah menjadi perbincangan publik.
"Di Jakarta mana bisa enggak transparan? Semuanya kelihatan," jelas Anies.
Lebih lanjut, Anies mencoba memberikan penjelasan tentang anggaran lem Aibon yang dinilai janggal.