TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik Rocky Gerung kembali memberikan kritik pada Kabinet Indonesia Maju di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kali ini, Rocky Gerung menyoroti soal Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.
Dilansir TribunWow.com dari YouTube Rocky Gerung Official pada Senin (11/11/2019), Rocky memprediksi Mahfud MD akan menjadi sosok yang bakal membocorkan rahasia istana yang kacau.
• Jokowi Tak Kunjung Terbitkan Perppu KPK, Mahfud MD Tak Dapat Lakukan Apapun: Saya Menteri Sekarang
"Saya menduga atau memprediksi bahwa kalimat-kalimat ini atau isu-isu semacam ini yang sebetulnya bisa di-contain dalam kabinet saja itu akan bocor."
"Jadi mungkin pers bergembira tuh bocoran-bocoran kekacauan kabinet akan diperoleh dari Pak Mahfud," ungkap Rocky Gerung.
Sehingga ia menilai bahwa pernyataan-pernyataan Mahfud MD di depan media bisa menimbulkan kontroversi.
"Dan itu menandakan bahwa orkestrasi opini publik tidak bisa dipastikan menghasilkan harmoni," ujar Rocky Gerung.
Kendati demikian, Rocky Gerung percaya bahwa tetap ada pihak-pihak yang senang akan ungkapan-ungkapan Mahfud MD.
"Banyak orang pasti akan bergembira, banyak orang yang akan menganggap bahwa terima kasih Mahfud MD, Anda telah memulai sesuatu keadaan yang biasa disebut sebagai bukan Harmoni tapi Kakofoni."
"Itu bising doang tapi enggak ada iramanya," kritik Rocky Gerung.
• Rocky Gerung Kritisi Pernyataan-pernyataaan Mahfud MD di Media: Mahfud Lagi Nikmati Kamera Publik
Lihat videonya mulai menit ke-5:59:
Rocky Gerung Nilai Politik di Indonesia seperti Gunung Everest
Rocky Gerung mengatakan bahwa situasi politik di Indonesia itu seperti perjalanan naik gunung.
Hal itu disampaikan Rocky Gerung melalui channel Youtubenya Rocky Gerung Official pada Jumat (7/11/2019).
Rocky Gerung mengatakan, bahwa politik di Indonesia itu seperti turbulensi.
• Mahfud MD Jadi Menko Polhukam, Rocky Gerung: Justru Dia Mulai dengan Mengancam Masyarakat
Turbulensi adalah perubahan kecepatan aliran udara yang menyebabkan goncangan pada tubuh pesawat.
"Turbulence (turbolensi), itu sama seperti ke Kathmandu visit ke basecamp Everest," kata Rocky Gerung.
Kemudian, Rocky Gerung menjelaskan bahwa politik di Indonesia itu sama berbahaya dengan Bandara Lukla di Nepal.
"Dari Kathmandu kita naik pinoter yang cuma 8-9 orang ke Bandara namanya Lukla, Bandara Lukla itu bandara paling berbahaya di dunia itu, karena cuma boleh satu kesempatan mendarat."
"Depannya dinding, belakangnya jurang jadi kalau gagal mendarat ya udah selesai," ujar Rocky Gerung.
Pasalnya, Rocky Gerung menganggap banyak sekali permasalahan yang tengah dialami oleh Indonesia hingga membuat kepanikan.
"Nah politik Indonesia itu kira-kira begitu tuh, orang cemas dengan keadaan politik buruk, ekonomi memburuk, intrik di dalam kabinet juga memburuk, kemampuan daya beli masyarakat menurun, dan semua variable itu seperti Turbulence kalau di Himalaya," jelas politisi asal Manado itu.
Bedanya, bencana alam dianggap tidak ada konsekuensinya dan mutlak.
Namun, permasalahan di bidang sosial dapat menjalar ke mana-mana.
"Enggak bisa kita prediksi, bedanya kalau disaster (bencana) alam itu enggak ada konsekuensi secara sosial karena itu hukum alam tu."
"Tapi kalau disaster di bidang ekonomi konsekuensinya ke mana-mana, karena itu menyangkut hak hidup layak, hak warga negara untuk menikmati keakraban dengan tetangga," jelasnya.
• Singgung soal Kasus Penusukan Wiranto, Rocky Gerung: Orang yang Berpotensi Stres, Berpotensi Radikal
Pada bencana sosial, publik hanya bisa mengalahkan kebijakan
"Nah itu yang enggak ada, dan kita hanya bisa mengatakan itu pasti kesalahan kebijakan bukan kesalahan alam," ucap Rocky Gerung.
Saat ditanya apakah dirinya masih mengigat politik di Indonesia saat berada di atas gunung, Rocky Gerung mengatakan hanya sedikit terpikir.
"Enggak kepikiran sih, sekelebat saja, fokus pasti hilang."
"Tapi tetap begitu istirahat berpikir ulang justice keadilan, karena itu mengikat di bawah alam sadar saya dari Himalaya di ketinggian 5.000 meter kita bisa bayangkan apa yang terjadi di Jakarta di Monas, di ruang kabinet, apa yang diomongkan di situ," ucapnya.
Lihat videonya mulai menit ke-4:54:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)