TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik, Rocky Gerung mengaku senang banyak media yang mulai mengkritisi kebijakan pemerintah.
Rocky Gerung menyebutkan bahwa akal sehat media-media yang kini mengkritisi pemerintah mulai pulih.
Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Rocky Gerung Official pada Selasa (12/11/2019), menurut Rocky Gerung menilai bahwa politik memang harus dikritisi
• Rocky Gerung Kritisi Pernyataan-pernyataaan Mahfud MD di Media: Mahfud Lagi Nikmati Kamera Publik
"Iya mungkin akal sehat mereka mulai pulih dan menganggap bahwa pada akhirnya politik itu harus dinilai melalui kacamata etik, kacamata moral tuh," ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung kemudian menyinggung masalah Pemilihan Umum (Pemilu) yang membuat pers wajar berpihak kepada seorang tokoh.
"Jadi saya lihat pers dengan sendirinya harus balik pada akal sehat, karena pada waktu Pemilu oke boleh berpihak," katanya.
Namun, lantaran kini hanya ada satu pemerintahan maka pers harus bersikap kritis pada kebijakan-kebijakan.
"Tapi sekarang satu-satunya mata sorotan dari pers adalah terhadap kebijakan."
"Kan enggak mungkin lagi pers berpihak pada kebijakan yang buruk kan, kalau dulu masih bisa berpihak pada (Presiden) Jokowi, (Menteri Pertahanan) Prabowo itu okey, sesuatu yang wajar karena persaingan," jelas Rocky Gerung.
Menurutnya, pers dinilai harus kritis pada pemerintah apalagi Prabowo Subianto kini masuk dalam pemerintahan.
Sedangkan diketahui Prabowo Subianto sebelumnya merupakan rival Jokowi yang sering mengungkapkan protesnya.
"Kalau sekarang enggak ada lagi persaingan itu, apalagi Prabowo di dalam itu."
"Jadi pers terpaksa musti balik ke kritisime itu pada kebijakan kekuasaan," ujar Rocky Gerung.
• Rocky Gerung Yakin Jokowi-Megawati Nantinya Tak Sejalan: Jelas akan Berebut Sumber Daya
Lantas, pengamat politik 60 tahun tersebut menilai bahwa masyarakat harus bisa menuntut pada pers agar bisa menyampaikan aspirasi mereka.
Ia juga meminta agar media apa adanya dan jangan sampai menutup-nutupi.
"Dan di situ kita akan tuntut bagaimana ketajaman pers bisa terhubung dengan kegelisahan masyarakat."
"Jadi pers harus mampu membaca kegelisahan masyarakat, nggak mungkin lagi dia tutup-tutupin," kata Rocky Gerung.
Lihat videonya sejak menit awal:
Rocky Gerung Nilai Politik di Indonesia seperti Gunung Everest
Rocky Gerung mengatakan bahwa situasi politik di Indonesia itu seperti perjalanan naik gunung.
Hal itu disampaikan Rocky Gerung melalui channel Youtubenya Rocky Gerung Official pada Jumat (7/11/2019).
Rocky Gerung mengatakan, bahwa politik di Indonesia itu seperti turbulensi.
• Mahfud MD Jadi Menko Polhukam, Rocky Gerung: Justru Dia Mulai dengan Mengancam Masyarakat
Turbulensi adalah perubahan kecepatan aliran udara yang menyebabkan goncangan pada tubuh pesawat.
"Turbulence (turbolensi), itu sama seperti ke Kathmandu visit ke basecamp Everest," kata Rocky Gerung.
Kemudian, Rocky Gerung menjelaskan bahwa politik di Indonesia itu sama berbahaya dengan Bandara Lukla di Nepal.
"Dari Kathmandu kita naik pinoter yang cuma 8-9 orang ke Bandara namanya Lukla, Bandara Lukla itu bandara paling berbahaya di dunia itu, karena cuma boleh satu kesempatan mendarat."
"Depannya dinding, belakangnya jurang jadi kalau gagal mendarat ya udah selesai," ujar Rocky Gerung.
Pasalnya, Rocky Gerung menganggap banyak sekali permasalahan yang tengah dialami oleh Indonesia hingga membuat kepanikan.
"Nah politik Indonesia itu kira-kira begitu tuh, orang cemas dengan keadaan politik buruk, ekonomi memburuk, intrik di dalam kabinet juga memburuk, kemampuan daya beli masyarakat menurun, dan semua variable itu seperti Turbulence kalau di Himalaya," jelas politisi asal Manado itu.
Bedanya, bencana alam dianggap tidak ada konsekuensinya dan mutlak.
Namun, permasalahan di bidang sosial dapat menjalar ke mana-mana.
"Enggak bisa kita prediksi, bedanya kalau disaster (bencana) alam itu enggak ada konsekuensi secara sosial karena itu hukum alam tu."
"Tapi kalau disaster di bidang ekonomi konsekuensinya ke mana-mana, karena itu menyangkut hak hidup layak, hak warga negara untuk menikmati keakraban dengan tetangga," jelasnya.
• Singgung soal Kasus Penusukan Wiranto, Rocky Gerung: Orang yang Berpotensi Stres, Berpotensi Radikal
Pada bencana sosial, publik hanya bisa mengalahkan kebijakan
"Nah itu yang enggak ada, dan kita hanya bisa mengatakan itu pasti kesalahan kebijakan bukan kesalahan alam," ucap Rocky Gerung.
Saat ditanya apakah dirinya masih mengigat politik di Indonesia saat berada di atas gunung, Rocky Gerung mengatakan hanya sedikit terpikir.
"Enggak kepikiran sih, sekelebat saja, fokus pasti hilang."
"Tapi tetap begitu istirahat berpikir ulang justice keadilan, karena itu mengikat di bawah alam sadar saya dari Himalaya di ketinggian 5.000 meter kita bisa bayangkan apa yang terjadi di Jakarta di Monas, di ruang kabinet, apa yang diomongkan di situ," ucapnya.
Lihat videonya mulai menit ke-4:54:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)