"Saya perhatikan di situ, pernyataan awal Novel Baswedan situasi di situ sepi tidak ada orang, tetapi di dalam rekaman CCTV ternyata ada dua orang memakai mukena. Lalu, saya pelajari di berita-berita yang beredar bahwa pelaku itu memakai mug atau cangkir karena ditemukan oleh tim labfor ada cangkir kaleng di lokasi," urai Dewi Tanjung.
"Saya pelajari, akhirnya saya peragakan sendiri cangkir dengan botol lebih mana efek air itu keluar ternyata cangkir. Sekarang kita berlogika, apabila kita pegang cangkir lalu naik motor, motor tidak pelan-pelan banget loh itu agak sedikit kencang."
"Pasti begitu dia siram itu air tumpahan akan semua keluar dari cangkir dan mengenai wajah. Lalu, saya kan menghitung jarak dia terkena itu di lempar air keras. Jadi, maksud saya itu di situ saya mulai bingung," ungkapnya.
Berbekal dengan sejumlah temuan kejanggalan, akhirnya Dewi Tanjung melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya pada Rabu (6/11/2019).
Dewi Tanjung menegaskan dirinya melaporkan Novel Baswedan atas nama pribadi dan bukan perintah PDIP.
"Jadi tidak ada atas nama partai, tidak ada instruksi partai di luar ini semua. Makanya saya sedikit kecewa ditulis saya itu politisi PDI P. Padahal saya berbicara atas nama rakyat. Jadi kan saya tidak enak dengan partai yang tidak tahu apa-apa," ucap Dewi Tanjung.
Di sisi lain, Dewi Tanjung juga mengungkapkan telah mengetahui risiko bila melaporkan Novel Baswedan.
Dewi Tanjung juga membantah bahwa dirinya tidak ada rencana untuk mengerjain polisi.
"Saya melaporkan Novel ini bukan karena ngawur, bukan karena saya mau mengerjain polisi, ini bukan hal kecil. Risikonya saya, keselamatan saya, nyawa saya dan saya akan dituntut balik. Tidak mungkin saya bermain-main di kasus ini," ungkap Dewi Tanjung.
• Singgung Tangan Pelaku Penyiraman Novel Baswedan, Dewi Tanjung Malah Debat dengan Presenter
Dirinya menegaskan tidak ingin mencari sensasi dalam pelaporan Novel Baswedan ini.
"Tidak mungkin saya mencari sensasi di kasus ini. Seperti statement ini, Dewi Tanjung ini mencari sensasi dari kasus saya," jelas dia.
"Jadi, tidak ada dan saya sudah terkenal di media sosial dan youtube saya kan semua viral. Salah besar kalau saya numpang nama dari Novel Baswedan," imbuhnya.
Dewi Tanjung juga membantah sejumlah tudingan Novel Baswedan pada dirinya.
"Kecil banget saya numpang tenar dari Novel Baswedan, saya hanya mencari fakta kebenaran agar kasus ini kejelasan dan kedudukan jelas di mata masyarakat tidak terjadi kegaduhan dan kecurigaan," kata Dewi Tanjung.
"Salah besar orang-orang ini menuduh saya mengkriminaliasi Novel, lalu menyeret ke KPK itu salah besar. Karena tidak ada hubungan dengan KPK. Lalu, salah besar Novel mengatakan saya ngawur. Lalu, saya mau mengerjai polisi."
"Nanti terbalik loh, dia atau saya yang mau mengerjai polisi. Makanya, kenapa saya melaporkan ke polisi, karena yang bisa menyelidiki ini polisi," lanjut dia.
(TribunWow.com)