TRIBUNWOW.COM - Dewi Tanjung mengungkapkan dirinya tidak kaget saat pihak Novel Baswedan berencana melaporkan balik dirinya.
Dikutip TribunWow.com dari tayangan YouTube KompasTV, Selasa (12/11/2019), Dewi Tanjung mengaku tak gentar bila Novel Baswedan melaporkan balik dirinya ke polisi.
"Ya enggak apa-apa lah, itu haknya Pak Novel juga mau melaporkan balik," ujar Dewi Tanjung.
"Masa saya harus bilang wow gitu kan, saya harus kaget gitu, saya sudah tahu," imbuh dia.
• Laporannya terhadap Novel Baswedan Disebut Permainkan Polisi, Dewi Tanjung: Nanti Terbalik Loh
Dewi Tanjung juga mengungkapkan telah menyerahkan sejumlah barang bukti pada kepolisian.
Selain itu, Dewi Tanjung mengaku dirinya telah dicecar sekitar 20 pertanyaan dari polisi.
"Atas laporan saya kepada Pak Novel Baswedan. Beserta bukti-bukti yang sudah saya bawa, sudah diserahkan ke tim penyidik," katanya.
"Tadi dari CCTV, foto-foto, yang saya ambil dari media online, berita-berita, nanti juga akan ada rekonstruksi yang kita lakukan," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan pihaknya telah memeriksa Dewi Tanjung soal barang bukti yang dimiliki oleh pelapor.
"Agendanya adalah mengklarifikasi yang bersangkutan, nanti penyidik akan menanyakan dari sana, yang dilaporkan apa, yang dipermasalahkan apa, barang buktinya apa, dan saksinya siapa saja," ujar Argo Yuwono.
• Novel Baswedan Heran Tanggapi Dewi Tanjung: Saya Enggak Ngerti yang Mau Dihina oleh Dia Itu Siapa
Novel Baswedan Siap Laporkan Balik Dewi Tanjung
Di sisi lain, Kuasa Hukum Novel Baswedan, Saor Siagian mengatakan setidaknya pihaknya bisa melaporkan Dewi dengan tuduhan telah berbohong.
"Pelaporan soal pidananya saya kira dia berbohong, paling tidak dia berbohong," ungkap Saor Siagian.
Saor Siagian menegaskan pihaknya memiliki rekam medis Novel Baswedan yang dianggapnya sebagai bukti yang kuat.
"Rekam medis itu tidak bisa dibohongi, itu adalah profesionalitas daripada dokter," katanya.
"Saya minta misalnya, cek dia ke rumah sakit waktu dia diserang, kemudian Kapolri datang karena saya ada di sana, Kapolda datang untuk memastikan bahwa itu peristiwa, dan negara kemudian membiayai pengobatan saudara Novel sampai ke Singapura," jelasnya menambahkan.
Lihat videonya mulai menit awal
Alasan Dewi Tanjung Laporkan Novel Baswedan
Diberitakan sebelumnya, Dewi Tanjung membeberkan alasannya melaporkan Novel Baswedan pada 6 November lalu.
Dewi Tanjung melaporkan Novel Baswedan karena menduga sang penyidik KPK merekayasa penyiraman air keras.
Dikutip TribunWow.com dari wawancara eksklusif yang dilakukan Tribunnews.com, Dewi Tanjung membeberkan alasan melaporkan Novel Baswedan.
Mulanya, perempuan yang juga politisi PDIP ini mengatakan dirinya sebenarnya memiliki rasa empati yang tinggi terhadap kasus yang dialami Novel Baswedan.
Namun, seiring berjalannya hari, Dewi Tanjung mengaku ada kegaduhan dalam masyarakat.
"Di awal saya simpati, empati saya tinggi sama Novel Baswedan. Bisa dilihat di status-status saya membela dia," kata Dewi Tanjung pada Tribunnews.com, Minggu (10/11/2019).
"Kenapa saya sampai seperti ini? Saya melihat masyarakat itu gaduh dan timbul kecurigaan. Kegaduhan di masyarakat, karena ketidakjelasan kasus hukum ini. Dari situ saya mulai mempelajari. Saya pelajari," jelas dia menambahkan.
• Novel Baswedan Peringatkan Dewi Tanjung Tak Permainkan Polisi: Ada Delik yang Bisa Menjerat
Lantas, Dewi Tanjung menjelaskan maksud dari masyarakat yang mengalami kegaduhan hingga timbul kecurigaan.
"Bisa dilihat di media sosial. Di media sosial itu juga banyak yang tidak percaya kasus ini. Dan, mereka butuh kepastian. Mereka butuh kepastian," beber Dewi Tanjung.
Setelah mempelajari kasus Novel Baswedan, Dewi Tanjung menemukan sejumlah kejanggalan.
Kejanggalan yang ditemukan, kata Dewi Tanjung, satu di antaranya adalah rekaman CCTV yang dirilis.
"Saya perhatikan di situ, pernyataan awal Novel Baswedan situasi di situ sepi tidak ada orang, tetapi di dalam rekaman CCTV ternyata ada dua orang memakai mukena. Lalu, saya pelajari di berita-berita yang beredar bahwa pelaku itu memakai mug atau cangkir karena ditemukan oleh tim labfor ada cangkir kaleng di lokasi," urai Dewi Tanjung.
"Saya pelajari, akhirnya saya peragakan sendiri cangkir dengan botol lebih mana efek air itu keluar ternyata cangkir. Sekarang kita berlogika, apabila kita pegang cangkir lalu naik motor, motor tidak pelan-pelan banget loh itu agak sedikit kencang."
"Pasti begitu dia siram itu air tumpahan akan semua keluar dari cangkir dan mengenai wajah. Lalu, saya kan menghitung jarak dia terkena itu di lempar air keras. Jadi, maksud saya itu di situ saya mulai bingung," ungkapnya.
Berbekal dengan sejumlah temuan kejanggalan, akhirnya Dewi Tanjung melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya pada Rabu (6/11/2019).
Dewi Tanjung menegaskan dirinya melaporkan Novel Baswedan atas nama pribadi dan bukan perintah PDIP.
"Jadi tidak ada atas nama partai, tidak ada instruksi partai di luar ini semua. Makanya saya sedikit kecewa ditulis saya itu politisi PDI P. Padahal saya berbicara atas nama rakyat. Jadi kan saya tidak enak dengan partai yang tidak tahu apa-apa," ucap Dewi Tanjung.
Di sisi lain, Dewi Tanjung juga mengungkapkan telah mengetahui risiko bila melaporkan Novel Baswedan.
Dewi Tanjung juga membantah bahwa dirinya tidak ada rencana untuk mengerjain polisi.
"Saya melaporkan Novel ini bukan karena ngawur, bukan karena saya mau mengerjain polisi, ini bukan hal kecil. Risikonya saya, keselamatan saya, nyawa saya dan saya akan dituntut balik. Tidak mungkin saya bermain-main di kasus ini," ungkap Dewi Tanjung.
• Singgung Tangan Pelaku Penyiraman Novel Baswedan, Dewi Tanjung Malah Debat dengan Presenter
Dirinya menegaskan tidak ingin mencari sensasi dalam pelaporan Novel Baswedan ini.
"Tidak mungkin saya mencari sensasi di kasus ini. Seperti statement ini, Dewi Tanjung ini mencari sensasi dari kasus saya," jelas dia.
"Jadi, tidak ada dan saya sudah terkenal di media sosial dan youtube saya kan semua viral. Salah besar kalau saya numpang nama dari Novel Baswedan," imbuhnya.
Dewi Tanjung juga membantah sejumlah tudingan Novel Baswedan pada dirinya.
"Kecil banget saya numpang tenar dari Novel Baswedan, saya hanya mencari fakta kebenaran agar kasus ini kejelasan dan kedudukan jelas di mata masyarakat tidak terjadi kegaduhan dan kecurigaan," kata Dewi Tanjung.
"Salah besar orang-orang ini menuduh saya mengkriminaliasi Novel, lalu menyeret ke KPK itu salah besar. Karena tidak ada hubungan dengan KPK. Lalu, salah besar Novel mengatakan saya ngawur. Lalu, saya mau mengerjai polisi."
"Nanti terbalik loh, dia atau saya yang mau mengerjai polisi. Makanya, kenapa saya melaporkan ke polisi, karena yang bisa menyelidiki ini polisi," lanjut dia.
(TribunWow.com)