Polemik APBD DKI 2020

PDIP Sebut Total Anggaran Aneh-aneh Capai Angka Rp 2,4 Triliun: 30 Persen Anggaran Dinas Pendidikan

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politisi PDIP menemukan kejanggalan anggaran yang mencapai 30 persen dari total anggaran Dinas Pendidikan, mulai dari pasir hingga helm proyek

"Kenapa tidak diberikan ke kami, dokumen yang terbaru," imbuhnya.

Keterbukaan akan dokumen, meneurut Ima adalah hal yang sudah seharusnya diketahui oleh DPRD dan masyarakat.

"Di sini kita juga menyangkut per komisi, menyangkut dari usulan-usulan masyarakat yang harus kita ketahui," kata Ima.

Politisi PSI Sarankan Anies Baswedan Pindah ke Korea Utara jika Tak Ingin Gaduh dan Debat

Ima kemudian memberikan contoh anggaran janggal yang ia temukan di KUA-PPAS.

Ia mengatakan anggaran bernilai fantastis yang ditemukan mencapai 30 persen dari total anggaran yang dimiliki oleh dinas pendidikan.

"Kemarin aja contohnya sampai ada pasir, Rotring, helm proyek, kalau di total yang aneh-aneh di dinas pendidikan total Rp 2,4 triliun itu 30 persen dari anggaran Dinas Pendidikan," jelas dia.

Ima kembali mempertegas, permasalahan yang diawali adalah tidak ada transparansi dari Pemprov DKI Jakarta.

"Jadi itu saja yang kami permasalahkan, kenapa tidak adanya transparansi," ujar Ima.

Video dapat dilihat mulai menit 0.18

Temuan Ima Terkait Kejanggalan Anggaran

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (7/11/2019), selain pasir Rp 52 miliar, Ima menemukan anggaran-anggaran lain dengan angka yang tidak masuk akal.

Ima menemukan pengadaan 438.000 thinner sebesar Rp 40,1 miliar, 456.000 helm proyek sebesar Rp 34,27, dan 97.000 tipex dengan anggaran Rp 31,61 miliar.

"Ada thinner ada helm proyek terus ada penghapus cair. Ini setelah Pak Anies marah-marah ya jadi bukannya sebelum Pak Anies marah-marah terus kita soroti lagi. Ada cat tembok, kaca bening, rotring, penghapus cair atau tipex," ujar Ima saat ditemui di ruangannya, lantai 7, Gedung DPRD DKI, Kamis (7/11/2019).

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah menemukan keanehan pada KUA PPAS untuk APBD 2020 (KOMPAS.COM/RYANA ARYADITA UMASUGI)

Ima kemudian mempertanyakan fungsi pembelian cat tembok, yang menurutnya sudah terdapat pada anggaran rehabilitasi sekolah.

"Terus cat tembok buat apa? Kan sudah ada renovasi sekolah sih aku enggak tahu juga berapa triliun buat renovasi," jelas Ima.

Halaman
1234