Korban tewas merupakan seorang guru bernama Savina Arsy dan seorang siswa perempuan bernama Irza Almira.
Mereka tewas akibat tertimpa material atap bangunan.
Pada saat kejadian, para siswa kelas V A dan V B sedang melakukan kegiatan pelajaran olahraga.
Namun, di kelas V A terdapat seorang murid yang sakit dan seorang guru.
Seorang saksi mata menyebut, kejadian tersebut terjadi pada pukul 08.15 WIB.
Sementara itu, dilansir dari Kompas.com Rabu (6/11/2019) sebanyak enam siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gentong, Pasuruan, Jawa Timur, yang tertimpa atap sekolah yang ambruk masih dirawat secara intensif di RSUD dr R Soedarsono Kota Pasuruan.
"Yang dirawat enam anak. Saat ini kondisinya sudah mulai membaik dan sudah ditangani oleh dokter spesialis," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD dr R Soedarsono Kota Pasuruan dr Tina Soelistiani, Rabu (6/11/2019).
Tina menjelaskan, dari enam anak yang dirawat di rumah sakit tersebut, terdapat dua anak yang menjalani operasi, yakni AM dan DH.
AM menderita luka pada paha dan DH terluka di jari kaki.
Kondisi kedua pasien saat ini stabil meski masih dalam observasi spesialis tulang.
Sedangkan siswa lainnya sedang dalam perawatan di rumah sakit, sambil menunggu proses observasi oleh tim dokter yang menangani.
"Intinya kondisi anak saat ini sudah mulai membaik," kata Tina.
Wakil ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Pasuruan, Daniel P mengatakan, saat Ini yang penting adalah bagaimana mengembalikan psikologi anak supaya mereka mau kembali bersekolah.
"Usai kejadian, ada salah satu siswa yang enggan masuk rumah selama satu jam. Itu kan sangat berpengaruh pada kondisi kejiwaan seorang anak," ujarnya.
Dari keterangan Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Pasuruan, Siti Zunniati , sekolah tersebut baru dibangun sekitar dua tahun lalu.