Polemik APBD

Sebut Ingin Bantu Anies Baswedan soal Kisruh APBD, PSI Singgung Transparansi dan Gunung Es: Kasihan

Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan)

Menurut William, surat dari PSI tersebut tidak mendapat tanggapan dari pihak terkait, sehingga tidak pas jika ia dianggap mencari sensasi.

Tak hanya itu, ia juga menjelaskan terkait viralnya anggaran yang janggal.

William mengatakan, DPRD DKI Jakarta saat ini sedang membahas tentang RAPBD, sebelum membahas tentang hal tersebut, DPRD membahas tentang kebijakan umumnya terlebih dahulu.

"Yang membuat ramai itu karena Pak Anies tidak mengunggah dokumen-dokumen APBD 2020," ujar William.

Seharusnya setiap tahapan proses tersebut diunggah ke website APBD DKI padahal tahapan ini dilakukan di zaman pemerintahan gubernur sebelum Anies.

Anies Baswedan disebut mengunggah anggaran ketika sudah jadi.

Anies Sebut Angka Tak Masuk Akal APBD Ada sejak Era Ahok, Bedanya Tidak Ada yang Foto dan Menyebar

Anggota DPRD DKI ini juga menyatakan,saat Basuki Tjahaja Purnama menjabat sebagai gubernur, proses penyusunan anggaran selalu diunggah ke website resmi Pemprov DKI tersebut.

Selain itu, William juga menyoroti sikap Anies yang menyalahkan sistem dan pemerintahan sebelumnya.

"Dibilang sistem yang dibuat Pak Ahok kurang baguslah, dan sebagainya," ujar William.

"Justru saya mau bilang ke Pak Anies, beliau kan sudah dua tahun jadi gubernur, seharusnya kalau melihat ada kesalahan di sistem, segera diperbaiki,"

"Bukan setelah viral tiba-tiba mau memperbaiki sistemnya dan menyalahkan gubernur sebelumnya," tambah dia.

Aksi William tersebut kemudian dipuji oleh Ruhut yang mewawancarainya.

"Waktu kau ku lihat di medsos, (pernyataan William) tunggu saya akan buka-bukaan, wah keren banget," ujar Ruhut diikuti tawa William.

Lihat video selengkapnya pada menit ke 02.35:

 

Soroti Anggaran Lem Aibon di APBD DKI, Ruhut Sitompul: Kalau Dibelikan Cendol Bisa Banjiri Jakarta

Sebelumnya diberitakan, William Aditya Sarana membongkar kejanggalan terkait pengadaan alat tulis kantor dengan nilai yang fantastis.

Halaman
1234