"Jadi dia (Jokowi) stres, jadi presiden radikal."
Simak video selengkapnya menit 3.54:
Rocky Gerung Singgung Ketakutan Jokowi
Sebelumnya, Rocky Gerung menyebut Jokowi tak mengetahui tentang etika bernegara sehingga memasukkan Prabowo dalam kabinet.
"Jadi dari awal sebenarnya Jokowi dia enggak ngerti tentang etika bernegara, dia tidak paham bahwa konsistuennya tidak menginginkan Prabowo masuk ke dalam," kata Rocky.
"Sebaliknya juga begitu, konstituen Prabowo enggak ingin Prabowo diundang masuk ke dalam."
Menurutnya, bergabungnya Prabowo dalam koalisi menjadi wujud pemaksaaan rekonsiliasi.
"Jadi ini rekonsiliasi yang dipaksakan, sesuatu yang dipaksakan retak pertama itu pasti terlihat," kata dia.
Rocky menjelaskan, Jokowi memperlihatan ketakutan atas posisi Prabowo dalam kabinet.
"Sekarang mulai terlihat bahwa presiden mungkin mulai khawatir jangan-jangan Prabowo power building di dalam," ucapnya.
Lantas, ia menyinggung tentang hak veto yang diberikan Jokowi pada Mahfud MD.
"Lalu dikasihlah hak veto Pak Menko untuk menguji kebijakan menteri pertahanan," kata Rocky.
"Sebetulnya dasarnya adalah ketakutan presiden untuk memberi kepercayaan pada menterinya mengatur bidang pertahanan, jadi buat apa diveto."
Rocky menilai pemberian hak veto pada Mahfud MD itu cukup aneh.
"Veto kan haknya presiden di sidang paripurna, kenapa diwakilkan pada menko? Yang juga urusan menko kan bukan memveto menterinya kan," terang Rocky.
Ia lantas menduga adanya persaingan kekuasaan antara Prabowo dengan Mahfud MD.
"Jadi terlihat persaingan pertama antara gesture publiknya Prabowo dengan gesture publiknya menko nya, yaitu Pak Mahfud," ujarnya.
"Dan terlihat orang menganggap bahwa Profesor Mahfud terlalu mempromosikan kekuasaan."
(TribunWow.com)