Kabar Tokoh

Rocky Gerung Heran pada Pesantren Gontor dan Ngruki Mau Undang Dirinya: Yang Lain Enggak Mau Datang

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat politik, Rocky Gerung mengungkap dirinya sempat ditolak beberapa kampus.

"Ya berarti pemerintah salah terapi kan kan kalau universitas terapinya dengan anti radikalisme apa itu critical discourse (wacana kritis)," tegas Rocky Gerung.

Namun, menurut keterangannya ia ditolak beberapa kampus lantaran dituduh akan melakukan provokasi.

"Saya mau ngajarin critical discourse, dia bilang jangan enggak boleh ke situ, karena saya akan provokasi," kata dia.

• Rocky Gerung Sindir Menkopolhukam Mahfud MD terkait Radikalisme: Dia Sendiri Enggak Mampu

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Ade Armando mengungkap persetujuannya dengan pengamat politik, Rocky Gerung. (Channel Youtube Realita TV)

Rocky Gerung mengakui dirinya memang akan memprovokasi, namun memprovokasi dalam arti lain.

Ia ingin tahu mengapa doktrin radikalisme bisa hingga pada para akademisi.

"Memang saya bilang mau provokasi pikirannya supaya kita bisa bongkar mengapa doktrin itu bisa masuk pada seorang akademisi."

"Tapi terapinya dihalangi, kan d*ngu," ucap Rocky Gerung.

Sehingga, Rocky Gerung menilai pemerintah tak bisa memerangi radikalisme dengan benar.

Menurutnya, memerangi radikalisme dengan dialog adalah hal yang tepat.

"Pemerintah enggak tau caranya kan, kan ini di universitas, satu-satunya terapi universitas critical discourse," katanya.

"Karena itu di dalam kepala, kalau kita bongkar kepalanya kita bisa kelihatan kenapa bisa bersembunyi apa karena social injustice (ketidakadilan sosial) apa karena psikologinya," sambung Rocky Gerung. (TribunWow.com/Mariah Gipty)