"Publik menyangka etika itu tunggal," kata Ade.
"Pasti tunggal," bantah Rocky Gerung.
"Enggak, sama sekali," kata Ade.
Kemudian, Rosi yang memiliki kesempatan untuk berbicara lantas meluruskan apa maksud dari Ade.
"Bung Ade, masuknya Pak Prabowo ke Kabinet Jokowi menurut Anda itu tetap etis?," ucap Rosi.
• Komentari Prabowo Jadi Menteri, Rocky Gerung Coba Bayangkan Jadi Relawan Jokowi: Jadi Dangkal
Lihat videonya mulai menit ke-5:51:
Sebelumnya, Rocky Gerung menilai Jokowi seharusnya lebih tegas lantaran dirinya memang memiliki hak untuk menentukan siapa menterinya.
"Saya tidak lihat begitu ya, saya lihatnya terbalik. Mustinya presiden marah pada koalisi yang neken-neken."
"Kan dia bisa bilang, dua minggu berturut-turut saya presiden Republik Indonesia mendengar kalian mengatakan itu hak prerogatif presiden kenapa akhirnya," tegas Rocky Gerung.
"Itu memang hak prerogatif presiden," balas Eko.
• Soal Tetty Paruntu Tak Jadi Menteri, Rocky Gerung Imbau Jokowi Minta Maaf: Dia Dipermalukan
Rocky Gerung melanjutkan, seharusnya Jokowi lah yang marah lantaran banyak pihak yang dianggap telah menekan presiden dalam penentuan menteri.
"Ya karena itu mustinya presiden marahin kenapa dia yang minta maaf, yang hak dia diganggu oleh konstituennya sendiri kan, kan logic-nya begitu kan," ujar Rocky Gerung.
"Pemilihan menteri itu memang hak prerogatif presiden," balas Eko lagi.
Namun, Rocky Gerung merasa Eko tidak menangkap apa maksud pernyataanya.
Rocky Gerung merasa presiden mesti marah terhadap orang-orang yang telah menekannya lantaran penyusunan menteri itu haknya.
"Ya betul itu hak presiden, karena presiden musti marah mereka yang ngotot untuk minta jatah itu kan logikanya."