Kabinet Jokowi

Haikal Hassan Ungkap Tak akan Puji Pemerintahan Jokowi, meski Ada Prabowo: Tetap Oposisi sampai Mati

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Babe Haikal Hasan, Ketua II Presididum Alumni 212

"Dan izinkan saya menyampaikan apa yang disampaikan Pak Mahfud, harus kembali sebentar Pak Karni, dan kita setuju banget dengan apa yang disampaikan Pak Mahfud hari ini," ucapnya.

"Tapi kalau lihat rekam jejak ke belakang enggak begitu, tapi kita lupakan yang belakang, kita maju yang ke depan, setuju dengan apa yang disampaikan Pak Mahfud kita sikat (radikalisme)."

Selain radikalisme, Haikal juga menyebut masalah perekonomian yang harus segera diselesaikan.

"Kita berantas yang mengatakan takfiri (menyebut orang lain kafir) dan sebagainya, tapi jangan lupa jangan fokus di situ gitu loh, fokus lah pada ekonomi," kata Haikal.

Menurutnya, kini yang menjadi permasalahan utama di Indonesia adalah perekonomian dan ketidakadilan.

Kedua hal itu yang disebut Haikal harus segera dituntaskan.

"Sekarang ini yang berantakan ekonomi dan ketidakadilan, buka dong lapangan kerja, stop utang luar negeri, lakukan efisiensi, beri contoh," ujar Haikal.

Ia lantas juga menyoroti tentang utang Indonesia.

"Kita lagi baru empat hari dilantik tiba-tiba pengin ngutang lagi," ucapnya.

Tak hanya itu, Haikal juga mengkritik tentang rencana pemberian mobil baru bagi anggota DPR.

"Sementara itu anggota DPR mendapatkan mobil yang hebat, kenapa enggak Esemka aja yang dipakai sekalian Pak?," tanya Haikal.

"Kan itu janjinya Jokowi juga, jadi kenapa fokus ke situ aja?," lanjutnya.

Meksipun banyak pro dan kontra terhadap susunan kabinet baru, Haikal mengaku tak peduli dengan hal itu.

Ia akan tetap beroposisi, siapapun presiden dan menterinya. 

"Jadi menangis atau tertawa saya hanya bisa mengatakan ada yang enggak peduli, ada yang masa bodoh dengan ini," ucapnya.

Halaman
123