Kabinet Jokowi

Tak Dapat Kursi di Kabinet, Begini Sikap Hanura terhadap Pemerintahan Jokowi di Periode ke-2

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin melantik 12 figur yang akan mengisi jabatan wakil menteri (wamen) di 11 kementerian.

TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP Hanura Benny Rhamdani menegaskan partainya akan tetap mengawal pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin meski tidak masuk ke dalam kabinet.

"Ada atau tidak dalam Kabinet Kerja Jilid 2, Partai Hanura tetap Tawa'dhu dan Istiqomah untuk mengawal dan tetap bersama Pemerintahan Jokowi - Maruf Amin," ujar Benny dalam siaran persnya, Minggu, (27/10/2019).

Dukungan Hanura kepada pasangan Jokowi-Maruf Amin, menurut Benny didasarkan pada keyakinan dan pilihan politik Ideologis.

Jokowi Minta Maaf di Depan Ketum Hanura soal Susunan Kabinet: Saya Tak Bisa Akomodasi Semuanya

Keyakinan dan pilihan politik ideologis itu lebih kepada pertimbangan kepentingan negara dan bangsa, cita-cita proklamasi dan tujuan nasional dan masa depan 260 juta rakyat Indonesia.

"Pak Jokowi, 5 tahun sebelumnya berhasil dengan pembangunan multi sektor yang dirasakan rakyat Indonesia. Ditambah KH Ma'ruf Amin dalam pandangan kami adalah tokoh dan ulama besar Indonesia," katanya.

Sehingga bagi Partai Hanura menurutnya, tidak mengenal istilah atau rumus tukar guling politik dan timbal balik kursi posisi menteri.

"Terlebih secara prinsip, Partai Hanura menyadari bahwa pengangkatan menteri atau wakil menteri, secara konstitusi sepenuhnya adalah hak prerogatif presiden," pungkasnya.

Hanura Klaim Telah Berdarah-darah Dukung Jokowi

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura Bona Simanjuntak mengatakan, Hanura kecewa lantaran tidak ada kadernya yang ditunjuk sebagai menteri pada Kabinet Indonesia Maju.

Padahal, kader partainya sudah berdarah-darah memenangkan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019.

"Kalau istilah Pak Erick Thohir berkeringat, kami berdarah-darah (saat pilpres)," ujar Bona dalam diskusi bertajuk 'Kabinet Bikin kaget' di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (26/10/2019).

Bona menambahkan, kader partainya sangat masif memenangkan Jokowi-Ma'ruf di akar rumput.

Bahkan, ia menyebut, sampai-sampai Hanura kehilangan kursi di parlemen.

"Gerakan (kader Hanura) cukup masif saat Jokowi berkampanye. Tetapi dalam perjalanan kami memang harus berkorban sehingga tak ada lagi kursi di parlemen," ujar Bona.

Hal ini pula yang membuat kader Hanura belum ikhlas melihat tidak adanya kader Hanura yang masuk ke dalam Kabinet Indonesia Maju.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura Bona Simanjuntak dalam sebuah diskusi di Kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (26/10/2019). (KOMPAS.com/Haryantipuspasari)
Halaman
123