Agenda Presiden

Jokowi dan Iriana Sambangi Papua, Peneliti LIPI: Berkali-kali Kunjungan tapi Tak Selesaikan Masalah

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jokowi saat kunjungan di Kaimana, Papua, Minggu (27/10/2019)

Sehingga, kata dia, orang Papua tak terlalu antusias dengan segala peresmian jalan maupun jembatan itu.

Justru yang menjadi pertanyaan masyarakat Papua, jika konflik terus terjadi dan orang Papua menjadi korban siapa yang akan menikmati proyek infrastruktur pemerintah?

"Kalau banyak pembangunan, orang Papua makin banyak korban, siapa yang mau menikmati?"

Meskipun begitu, ia masih menaruh harapan kepada Presiden Jokowi untuk membuka diri dan menyelesaikan masalah kekerasan dan pelanggaran HAM di Papua.

Ia mencontohkan kasus tindakan rasial terhadap mahasiswa Papua yang memicu gelombang protes dan kerusuhan di beberapa wilayah.

"Kalau Presiden ke Wamena, coba dilihat ke peristiwa sebelumnya. Kan pemicunya itu karena mahasiswa dikata-katai rasis."

"Kami sangat berharap kepada beliau, janji-janji yang disampaikan terpenuhi tahun ini, semisal akses jurnalis asing ke Papua dan mengijinkan pemantau HAM PBB ke Papua."

Kisah Santri Ramal Prabowo Jadi Menteri, Goyang demi Perhatian Jokowi hingga Keluar dari Pesantren

"Supaya jangan di negara ini dianggap baik, tapi selalu dapat sorotan internasional," imbuhnya.

"Jangan sampai kunjungan ini sia-sia."

Tapi lagi-lagi, Tenaga Ahli Utama dari Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin, berdalih penyelesaian kasus pelanggaran HAM bukan perkara muda. Ia pun menjamin Presiden Jokowi tetap memegang janjinya.

"Jangan dianggap penyelesaian kasus hukum dan HAM di Papua seperti membalikkan telapak tangan."

"Jadi penyelesaian tidak segampang yang kita bayangkan. Presiden memiliki perhatian dan harapan yang tinggi untuk menyelesaikan itu," katanya.

(BBC Indonesia)

Artikel ini telah tayang di BBC Indonesia dengan judul "Kunjungan kerja Jokowi ke Papua, Tokoh Papua: 'Jangan sampai sia-sia'"