Agenda Presiden

Jokowi dan Iriana Sambangi Papua, Peneliti LIPI: Berkali-kali Kunjungan tapi Tak Selesaikan Masalah

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jokowi saat kunjungan di Kaimana, Papua, Minggu (27/10/2019)

TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja pertamanya ke Papua pada periode keduanya sebagai presiden.

Tapi pengamat LIPI menyebut kunjungan ini akan sia-sia belaka jika tak menyentuh persoalan kekerasan maupun pelanggaran HAM yang terjadi di sana.

Awalnya, tenaga Ahli Utama dari Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin, mengatakan Papua menjadi pilihan penting Presiden Jokowi dalam kunjungan kerja pertamanya, karena Indonesia kawasan timur adalah prioritasnya.

Gibran Serius Maju Pilwalkot Solo, Pengamat Sebut Jokowi Memudahkan Jalannya, Bandingkan dengan AHY

"Yang paling penting, hari ini (27/10), Presiden Jokowi didampingi Ibu Iriana disambung dengan antusias. Berjumlah dengan ribuan warga di 10 kecamatan," ujar Ngabalin kepada Quin Pasaribu yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Dalam kunjungan tersebut Jokowi tak sendiri. Dia didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Perhubungan, Menteri Dalam Negeri, dan pejabat lainnya.

Jika merujuk pada agenda kepresidenan, rencananya Jokowi akan mengecek sejumlah proyek infrastruktur seperti akses jalan dari Pegunungan Arfak di Papua Barat menuju Manokwari dan bandara.

"Jadi jalan itu akan memudahkan transportasi orang dan distribusi barang dan hasil pertanian. Tentu juga presiden berharap pembangunan-pembangunan jalan bisa mendongkrak pariwisata di Pegunungan Arfak," ujar Ngabalin.

Proyek lain yang bakal dikunjungi Jokowi yakni Jembatan Holtekamp di Jayapura.

Menurut Ngabalin, jembatan berwarna merah yang menelan anggaran Rp1,3 triliun ini disebut sudah dirancang sejak zaman mantan Presiden Suharto tapi baru dirampungkan di era Jokowi. Karena itulah, penting diresmikan pada Senin (28/10/2019).

"Itu jembatan sudah berpuluh-puluh tahun tak bisa terlaksana, sejak zaman Pak Harto."

Selanjutnya presiden disebut akan meninjau Wamena, kota yang sempat porak-poranda dilanda kerusuhan beberapan waktu lalu dan menyebabkan setidaknya 31 orang meninggal dan menyebabkan ratusan rumah serta ruko rusak dibakar massa.

Untuk kasus itu, kata Ngabalin, Presiden Jokowi tak mungkin alpa. Sebab jauh-jauh hari telah memerintahkan Polri menangkap pelaku dan mengungkap otak di balik kerusuhan tersebut.

"Tidak mungkin presiden lupa, karena itu menyangkut nyawa," tukasnya.

'Kunjungan berkali-kali tapi tak selesaikan masalah'

Tim Peneliti Kajian Papua dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Adriana Elisabeth, mengatakan kunjungan kerja pertama Presiden Jokowi ke Papua ingin memperlihatkan bahwa Papua tetap menjadi prioritasnya.

Halaman
123